WahanaNews.co | Pelatih Persebaya Aji Santoso mengaku tak kuasa menahan emosi kepada para pemainnya karena lengah dan kebobolan dua gol oleh Persija di 10 menit akhir.
Dua gol telat dari Persija itu sontak membuat pertandingan berakhir 3-3 meski Persebaya unggul jumlah pemain.
Baca Juga:
Soal Izin Pertandingan Bola Pasca Tragedi Kanjuruhan, Polri Tunggu Rekomendasi TGIPF
Persebaya sejatinya mampu unggul 3-1 pada menit ke-83 lewat gol Samsul Arif.
Namun, kemenangan yang sudah ada di depan mata sirna setelah Persija yang bermain dengan 10 pemain mampu mencetak 2 gol dalam waktu 10 menit terakhir.
Makan Konate berhasil memperkecil kedudukan menjadi 2-3 lewat gol pada menit ke-86 usai memanfaatkan kemelut di lini pertahanan Persebaya dalam situasi sepak pojok.
Baca Juga:
Soal Izin Pertandingan Bola, Polri Tunggu Rekomendasi TGIPF
Playmaker Persija asal Mali itu kembali mencetak gol pada menit ke-95 untuk membawa Tim Macan Kemayoran bermain 3-3 melawan Persebaya.
Selain Samsul, dua gol Persebaya lainnya dicetak Teisei Marukawa pada menit ke-13 dan Ricky Kambuaya menit ke-48. Sedangkan, gol pembuka Persija dicetak Marko Simic pada menit kedua.
Usai pertandingan Aji Santoso mengaku marah kepada pemain Persebaya karena gagal mempertahankan keunggulan.
"Menit-menit akhir anak-anak seperti menganggap remeh. Saya benar-benar marah kepada pemain, saya bilang sebelum pertandingan tetap fokus dan kerja keras. Sebagai contoh ada bola di samping harusnya diambil tidak diambil, akhirnya lawan dapat serangan dari sepak pojok," kata Aji Santoso dalam konferensi pers usai pertandingan.
"Pemain juga harusnya pemain bisa tenang. Ini hasil yang mengecewakan sekali. Hasil ini membuat kami berat untuk berada di jalur juara," ucap Aji menambahkan.
Aji juga menilai Persebaya sejatinya mampu bermain bagus selama 92 menit.
"Pertandingan berjalan cukup bagus. Persebaya bermain bagus selama 92 menit. Sayang saya kecewa dengan gol-gol di menit-menit akhir. Gol kedua Persija melalui proses tendangan pojok dan gol ketiga lewat penalti. Sayang pemain belakang kurang sabar," kata Aji.
"Sayang hasilnya tidak sesuai harapan. Harusnya kami bisa membuka peluang untuk berada di jalur juara, tapi akhirnya hilang," ujar Aji menambahkan. [rin]