WAHANANEWS.CO, Jakarta - Calvin Verdonk, bek kiri andalan Timnas Indonesia, berada di ambang babak baru dalam karier sepak bolanya.
Setelah tampil konsisten bersama NEC Nijmegen, Verdonk kini bersiap untuk hijrah ke kompetisi top Eropa lainnya, yakni Ligue 1 Prancis, dengan LOSC Lille sebagai tujuan barunya.
Baca Juga:
Vietnam Curi Gol Jelang Turun Minum, Indonesia Tertinggal 0-1 di Final AFF U-23
Keputusan ini bukanlah sesuatu yang diambil secara impulsif.
Pemain berusia 28 tahun itu telah lama mempertimbangkan untuk mencari tantangan baru di luar Eredivisie Belanda.
Ia merasa sudah saatnya meninggalkan zona nyaman dan membuka lembaran baru dalam karier profesionalnya.
Baca Juga:
Belum Ada Nama Baru, Naturalisasi Tetap Jadi Andalan Timnas di Kualifikasi Piala Dunia
“Sepertinya saya siap untuk langkah berikutnya. Saya ingin keluar dari zona nyaman ini,” kata Verdonk dikutip dari ESPN Belanda, Senin (1/9/2025).
Langkah Verdonk ke Lille kian dekat setelah ia menjalani laga terakhirnya bersama NEC saat menghadapi Fortuna Sittard dalam lanjutan Eredivisie.
Pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan 2-3 bagi NEC, sekaligus menjadi momen perpisahan emosional bagi Verdonk dengan klub yang telah ia bela sejak tahun 2021.
Tak butuh waktu lama, selepas laga tersebut, Verdonk langsung terbang ke Prancis.
Bahkan, ia sudah membawa dua koper besar ke Stadion Sittard sebagai tanda bahwa kepindahannya ke Lille tinggal menunggu finalisasi.
“Jujur saya sangat bersemangat. Saya sungguh tak sabar menjalani petualangan baru bersama Lille,” ujarnya penuh antusias.
Bek kelahiran Belanda itu juga menyatakan bahwa dirinya dalam kondisi fisik yang prima, dan hanya tinggal menjalani rangkaian tes medis di klub barunya.
Jika semuanya berjalan lancar, pengumuman resmi akan segera dilakukan dalam waktu dekat oleh pihak Lille.
“Saya tidak melihat masalah dengan kebugaran. Saya hanya ingin menyelesaikan tes medis dengan baik,” ucapnya.
Verdonk mengaku sudah melakukan pembicaraan langsung dengan manajer NEC terkait kepindahannya.
Respons positif dari pelatih membuat keputusannya semakin mantap untuk menerima tawaran dari klub Ligue 1 tersebut.
“Manajer mengatakan saya harus bermain. Kami punya hubungan baik, jadi ini langkah terbaik,” kata Verdonk.
Sebelum memperkuat NEC, Verdonk juga sempat mencicipi kompetisi Liga Portugal bersama Famalicao, sebelum akhirnya kembali ke Belanda dan menemukan performa stabil di Nijmegen.
Konsistensinya selama beberapa musim terakhir membuatnya dilirik oleh klub-klub dari liga besar Eropa.
Jika transfer ini resmi, Calvin Verdonk akan mencetak sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bergabung dengan Lille, sebuah langkah besar yang bukan hanya berarti bagi dirinya secara pribadi, tetapi juga membawa kebanggaan tersendiri bagi sepak bola Indonesia di kancah Eropa.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]