WAHANANEWS.CO, Jakarta - Petenis muda Indonesia, Janice Tjen, mencatat sejarah baru di dunia tenis dengan menjuarai WTA 250 Chennai Open 2025.
Dalam laga final yang berlangsung sengit, Janice menundukkan wakil Australia Kimberly Birrell lewat dua set langsung, 6-4 dan 6-3.
Baca Juga:
Medvedev Bangkit dari Kram, Tumbangkan Tien dalam Laga Maraton di Shanghai Masters 2025
Kemenangan ini bukan hanya mempertegas kiprahnya di kancah internasional, tetapi juga mengakhiri penantian panjang selama lebih dari dua dekade bagi tenis putri Indonesia.
Terakhir kali Merah Putih mencatat prestasi serupa ialah pada tahun 2002, ketika Angelique Widjaja menjuarai Pattaya Open.
Lebih istimewa lagi, Janice berhasil meraih dua gelar sekaligus, di nomor tunggal dan ganda, prestasi langka yang pada musim ini hanya mampu dicapai oleh tiga petenis dunia di ajang WTA.
Baca Juga:
Swiatek Ukir Sejarah di Wuhan Open 2025, Raih 60 Kemenangan Empat Musim Beruntun
Pengamat tenis nasional yang akrab disapa Bung Yoyo menyebut capaian Janice sebagai kebanggaan besar bagi Indonesia.
“Tentu saja membanggakan, setelah sekian lama,” ujarnya seperti dilaporkan RRI, Senin (3/11/2025).
Menurut Yoyo, perkembangan tenis nasional, terutama sektor putri, menunjukkan tren yang menggembirakan.
Ia menilai, olahraga ini justru tumbuh pesat selama masa pandemi COVID-19, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga individu.
“Tenis putri Indonesia memiliki tradisi lebih baik daripada putra. Legenda seperti Yayuk Basuki menjadi bukti sejarahnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, sektor putra menghadapi tantangan yang lebih berat karena tingkat persaingan global yang sangat tinggi.
“Tingkat kompetisi di sektor putra jauh lebih ketat,” lanjutnya.
Kemenangan Janice diharapkan dapat membuka mata sponsor dan publik terhadap potensi besar tenis Indonesia untuk kembali bersaing di level dunia.
Prestasi ini juga menjadi bukti kerja keras Janice yang telah berjuang sejak masa junior pada 2018.
Yoyo menilai, salah satu faktor kunci kesuksesan Janice adalah mental yang kuat dan konsistensi bertanding.
"Ia terbukti mampu bangkit dari tekanan dalam pertandingan," ujarnya.
Berkat kemenangan di Chennai, Janice kini menempati peringkat 53 dunia yang secara otomatis memastikan tiket ke Australia Open 2026.
Harapan serupa juga disematkan pada Aldila Sutjiadi yang berpeluang tampil di nomor ganda.
Meski bangga dengan pencapaian tersebut, Yoyo mengingatkan bahwa dukungan infrastruktur masih perlu ditingkatkan.
"Kita ini kehilangan banyak lapangan tenis dan justru yang paling tragis ketika kita jadi tuan rumah ASEAN Games," katanya.
Menurutnya, jumlah lapangan di Gelora Bung Karno (GBK) kini sangat terbatas.
"Lapangan sekarang hanya tersisa 4 lapangan di GBK. Sangat-sangat jauh dari kebutuhan untuk membuat turnamen internasional terutama," ucapnya.
Keberhasilan Janice Tjen diharapkan menjadi momentum kebangkitan tenis Indonesia sekaligus dorongan bagi pemerintah, sponsor, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem tenis yang lebih kuat dan berkelanjutan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]