WahanaNews.co | Bulutangkis merupakan cabang olahraga primadona di Indonesia.
Sejak Olimpiade 1992, Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan capaian lima medali yang seluruhnya berasal dari badminton.
Baca Juga:
BNI Blokir 214 Rekening Terindikasi Judi Online Hingga Juni 2024
Tradisi emas ini yang berusaha diturunkan para atlet dari masa ke masa.
Tidak heran, cabang olahraga bulutangkis Indonesia banyak disegani negara-negara pesaingnya, seperti China, Korea, Jepang, dan masih banyak lagi.
Kekuatan bulutangkis Indonesia kembali dibuktikan dengan kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dalam ajang kompetisi olahraga tingkat tinggi, Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga:
Menko Airlangga Minta Masyarakat Pahami Dulu Manfaat Tapera
Keduanya berhasil membawa pulang medali emas untuk ganda putri Indonesia.
Kemenangan itu kemudian disusul dengan medali perunggu dari tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.
Raihan medali ini menjadi kado indah dalam momen Kemerdekaan Indonesia ke-76.
Berbagai penghargaan diberikan sejumlah pihak sebagai apresiasi dan bentuk ungkapan terima kasih atas perjuangan para atlet di tengah keterbatasan pandemi.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi salah satu pihak yang merealisasikan penghargaan atas kemenangan pebulutangkis Indonesia.
Apresiasi tersebut disampaikan dalam acara Malam Penganugerahan Atlet dan Official Bulutangkis yang dilaksanakan di Cipayung, Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan, BNI dipilih menjadi pendukung utama Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) karena keduanya memiliki kesamaan.
Bulutangkis dan BNI, menurut Erick, selalu konsisten membawa nama harum Indonesia di luar negeri.
"BNI, yang sekarang bertransformasi menjadi Bank Internasional, di mana tak hanya membantu dalam hal ekspor, melainkan juga membangun footprint (jaringan) di luar negeri, bisa memudahkan PBSI dalam hal akses," katanya.
Erick menegaskan, bulutangkis patut diperjuangkan, baik dalam pembinaan, peningkatan prestasi, maupun regenerasi para atlet, karena cabang olahraga ini mampu menarik perhatian dunia ke Indonesia.
Salah satu buktinya adalah di saat kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, akun Instagram resmi @Olympics mem-posting sampai empat kali.
"Itu menunjukkan tidak hanya menjadi ikon buat Indonesia, namun juga menunjukkan bahwa cerita underdog buat dunia olahraga juga jadi sesuatu yang luar biasa. Kemenangan mereka menjadi momen luar biasa buat bangsa kita," ujarnya.
Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak
Kemenangan olahraga bulutangkis dalam Olimpiade tidak serta-merta didapatkan Indonesia.
Erick menyebutkan, PBSI beruntung memiliki sosok Ketua Umum PP PBSI yang mau turun ke bawah, memantau langsung perkembangan para atlet.
Oleh karena itu, Erick mengucapkan terima kasih kepada jajaran PBSI yang berhasil membuat bulutangkis menjadi olahraga primadona kebanggaan Indonesia.
"Saya bersyukur di dunia olahraga dapat Ketua Umum yang mau turun, karena kadang-kadang banyak yang mau jadi Ketum tetapi hanya sekadar jabatan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran PBSI yang membawa bulutangkis menjadi tambang perolehan medali untuk Indonesia sejak tahun 1992 sampai dengan hari ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketum PP PBSI 2020-2024, Agung Firman Sampurna, mengatakan, keberhasilan bulutangkis RI tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, terutama dukungan finansial sponsor utama, yaitu BNI.
Dukungan ini penting dalam mencetak berbagai prestasi internasional.
Kolaborasi yang lebih baik terus diperkuat PBSI dari sponsor, salah satunya dengan membuka pola dukungan yang tidak didasarkan charity atau amal, melainkan pola yang menguntungkan semua pihak.
"Untuk itu, kami sampaikan pada Kementerian BUMN dan BNI, pada tahun ini, kami juga akan banyak mengikuti beberapa event internasional yang menjadi lambang supremasi bulutangkis dunia. Pada tahun 2021, selain All England dan Olimpiade Tokyo 2020, akan ada lagi Piala Sudirman bulan September di Finlandia, kemudian bulan Oktober ada Thomas dan Uber Cup," terang Agung.
"Kemenangan di Olimpiade Tokyo yang dramatis itu bukan hanya kegairahan saja di saat menonton, melainkan juga mengembalikan sesuatu yang hilang, yaitu bersatu padunya kembali seluruh warga Indonesia melalui olahraga ini. Terima kasih kepada BNI atas seluruh dukungannya," lanjutnya.
Bentuk Dukungan BNI
Merayakan kemenangan ini, BNI memberikan apresiasi kepada Greysia Polii, Apriyani Rahayu, dan Ginting berupa produk investasi reksadana.
Tak main-main, nilai reksadana yang diberikan sebesar Rp 2 miliar per orang untuk peraih medali emas dan Rp 1 miliar untuk Anthony Ginting.
Reksadana dipilih sebagai bentuk semangat kepada para atlet, serta bentuk literasi keuangan dari BNI untuk kalangan olahragawan.
Selain itu, BNI juga memberikan penghargaan berupa uang tunai kepada seluruh pemain bulutangkis dan pelatih yang memperkuat skuad Olimpiade Indonesia di Tokyo.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menekankan, BNI siap mendukung program pembinaan dan keberlangsungan atlet bulutangkis Indonesia di masa mendatang.
Hal tersebut dibuktikan dengan kerjasama penandatanganan nota kesepahaman antara BNI dan PBSI untuk pembinaan cabang olahraga bulutangkis RI selama empat tahun ke depan.
"BNI akan support PBSI untuk 4 tahun ke depan, apalagi disebutkan banyak event internasional yang akan diselenggarakan tahun ini. Mudah-mudahan, dukungan BNI bisa membawa bulutangkis Indonesia lebih maju dan melahirkan atlet-atlet berskala internasional," pungkasnya.
Sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan dan pembinaan atlet, khususnya cabang olahraga bulutangkis, BNI akan berdonasi senilai Rp 1 miliar.
Donasi tersebut akan diserahkan langsung kepada PP PBSI guna mendukung ekosistem bulutangkis Indonesia.
Selain itu, BNI juga memberikan satu unit mobil ambulans kepada PBSI sebagai dukungan maksimal pada kesehatan para pemangku kepentingan bulutangkis nasional. [qnt]