WahanaNews.co |
Christian Eriksen kemungkinan besar takkan bisa melanjutkan kariernya sebagai
pesepakbola usai mengalami kolaps di Piala Eropa 2020.
Pernyataan tersebut
disampaikan oleh salah satu dokter ahli jantung, Sanjay Sharma.
Baca Juga:
Prancis Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, Deschamps Puji Kylian Mbappe
Partai Denmark vs Finlandia
terpaksa dihentikan di akhir babak pertama karena Eriksen tiba-tiba kolaps di
tengah lapangan.
Situasi ini membuat panik
setelah sang pemain terlihat kehilangan kesadaran.
Kapten Timnas Denmark, Simon
Kjaer, kemudian bergerak cepat untuk memberikan pertolongan pertama sambil
menunggu tim medis masuk ke lapangan.
Baca Juga:
Berkah Penalti Gagal Bukayo Saka di Euro 2020
Beruntung, Eriksen yang
langsung dilarikan ke rumah sakit dilaporkan sudah dalam keadaan sadar.
Kondisi terakhir Eriksen ini
juga telah dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Sepakbola Denmark.
Akan tetapi, insiden ini
kemungkinan besar bakal jadi akhir dari karier Eriksen sebagai pesepakbola
mengingat risiko yang terlalu besar jika sang pemain kembali ke lapangan hijau.
Sanjay Sharma, selaku
profesor kardiologi olahraga di Universitas St George London, mengatakan, badan
sepakbola Inggris kemungkinan akan "sangat ketat" untuk
mengizinkannya bermain lagi.
"Kabar baiknya adalah
dia akan hidup, kabar buruknya adalah dia akan berada di akhir karirnya, jadi
apakah dia akan memainkan pertandingan sepakbola profesional lainnya, itu yang
tidak bisa saya katakan," ujar Sharma, dilansir dari laman Express, Minggu (13/6/2021).
"Di Inggris, dia tidak
akan bermain. Kami akan sangat ketat tentang hal itu," ujarnya lagi.
Namun, di sisi lain, Prof
Sharma mengatakan, semua akan tergantung pada pemain dan klub untuk menilai
risiko terus bermain.
"Jika Anda tidak mengeluarkan
seseorang dari serangan jantung, semuanya akan berakhir. Anda tidak akan
bertahan," lanjut Sharma.
"Risiko berkelanjutan
pada seseorang, sampai batas tertentu, tergantung pada penyebab pasti dari
serangan jantung itu," pungkasnya. [qnt]