WahanaNews.co | Persija Jakarta kehilangan dua pemain andalannya saat menghadapi PSM Makassar pada lanjutan Liga 1 musim ini di Stadion BJ Habibie, Jumat (5/8).
Kedua pemain yang dimaksud adalah striker Michael Krmencik dan bek sayap Firza Andika. Pelatih Persija Thomas Doll memastikan kedua pemain tersebut absen lawan PSM
Baca Juga:
Persib Vs Persija Digelar Tanpa Penonton, PT LIB: Jadi Kurang Menarik
"Kurang paham dengan kondisi mereka yang di Jakarta sepertinya virus. Tapi yang dibawa kesini sudah oke. Mica yang saat ini berada di rumah sakit. Jadi kami kehilangan Michael Krmencik dan Firza Andika," imbuhnya," kata Thomas Doll, Kamis (4/8/22).
Doll menilai PSM tampil impresif di awal musim dengan meraih dua kemenangan beruntun. Pertandingan diyakini akan berlangsung sengit dan cukup berat bagi Macan Kemayoran.
"Besok kami akan melawan tim yang kuat telah meraih dua kemenangan dan kondisi yang bagus. Besok akan menjadi pertandingan yang keras, tapi kita di sini akan memainkan permainan yang bagus dan hasil yang bagus juga," ujarnya.
Baca Juga:
The Jak Harap, Pertandingan Persija di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi Tanpa Padam Listrik
Sementara itu, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares tetap mewaspadai lini depan Persija meski tanpa kehadiran Krmencik.
"Nomor 27 cedera, kemungkinan besar akan main adalah Abdulla Yusuf Helal. Sekelas pemain Persija akan menjadi lawan yang kuat," kata Tavares, Kamis (4/8).
PSM juga tak punya rekor bagus lawan Persija selama lima tahun terakhir. Tavares berharap bisa memutus rentetan rekor buruk lawan Persija.
"Dari catatan kami, PSM terakhir menang lawan Persija di Liga 1 tahun 2017. Kami berharap dukungan suporter kita bisa membuat sejarah baru," ujarnya.
"Pertandingan besok akan berat akan melawan bukan hanya tim yang kuat, mereka memiliki pemain pemain yang berkualitas bagus," sambungnya.
Meski demikian, pelatih asal Portugal ini mengaku tidak akan menerapkan strategi khusus lawan Persija. Namun, Tavares menginginkan timnya saat ini membentuk identitas sendiri sebagai tim yang kuat dan solid nantinya.
"Kalau permainan secara khusus tidak ada, tapi kalau skenario men to men mungkin akan diterapkan jika pada bola mati. Tim ini harus memiliki identitasnya sendiri. Identitas ini yang kolektif yang akan kita bangun dalam tim tidak boleh mengubah taktik setiap bertemu tim yang berbeda," jelasnya. [afs]