WahanaNews.co | Perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia menyisakan beragam kejutan yang tentu akan selalu diingat oleh para pecinta sepakbola, terlebih jelang Piala Dunia 2022 Qatar.
Satu di antara momen yang bakal selalu diingat itu, yakni saat Timnas Korea Selatan mempermalukan juara bertahan Jerman.
Baca Juga:
Aksi Brutal Uruguay di Piala Dunia 2022 Sebabkan 4 Bintangnya Dihukum FIFA
Momen itu terjadi ketika Timnas Korea Selatan bertemu dengan Jerman dalam laga pamungkas babak penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 Rusia di Stadion Kazan Arena, 27 Juni 2018.
Korea Selatan, yang saat itu dilatih oleh Shin Tae-yong, tampil mengejutkan dan mampu mengatasi permainan Timnas Jerman.
Tetapi, perlu diketahui, Korea Selatan senyatanya terus digempur oleh para pemain Timnas Jerman.
Baca Juga:
Kembali Buat Kontroversi, Wasit yang Disemprot Messi Ingin Pensiun
Tercatat, Timnas Jerman mendominasi jalannya laga dengan unggul ball possesion (penguasan bola) sebesar 74 persen.
Selain itu, Timnas Jerman pun tercatat melesatkan tendangan sebanyak 28 kali, tetapi hanya enam yang on target.
Sementara Korea Selatan menciptakan 12 tendangan dan lima di antaranya on target.
Meski terus digempur, dapat diartikan bahwa serangan yang dibuat oleh Son Heung-min dkk lebih efektif ketimbang Timnas Jerman.
Meski mendominasi jalannya laga, tetapi Timnas Jerman akhirnya menelan pil pahit di laga pamungkas penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 Rusia itu.
Kiper sekaligus kapten Timnas Jerman, Manuel Neuer, harus memungut bola dari jala gawangnya sebanyak dua kali.
Uniknya, dua gol yang bersarang ke dalam gawang Jerman tersebut tercipta di menit-menit akhir babak kedua.
Bek Korea Selatan menjebol gawang Manuel Neuer setelah memanfaatkan bola kemelut di dalam kotak pertahanan Timnas Jerman pada menit ke-90+2.
Ketika laga menginjak pada menit ke 90+6, penyerang Korea Selatan, Son Heung-min, mencatatkan namanya di papan skor.
Kekalahan memalukan yang dialami Timnas Jerman tersebut membuat Thomas Muller dkk harus angkat koper terlebih dulu dari perhelatan Piala Dunia 2018.
Apa Kabar Mario Gotze?
Pecinta sepakbola di seluruh dunia tentu masih ingat dengan sosok mantan pemain Timnas Jerman, Mario Gotze.
Mario Gotze bertindak sebagai pahlawan kemenangan Timnas Jerman atas Argentina di final perhelatan Piala Dunia 2014 Brasil.
Berkat campur tangan Mario Gotze, Timnas Jerman berhasil mengalahkan Argetina dan meraih trofi Piala Dunia untuk yang keempat kali.
Diketahui, mantan bintang Borrusia Dortmund tersebut tidak dijadikan starter oleh Joachim Loew, yang saat itu menjadi pelatih Timnas Jerman.
Mario Gotze diturunkan oleh Joachim Loew saat laga memasuki menit-menit akhir babak kedua untuk menggantikan Miroslav Klose.
Ketika laga memasuki babak extra time, menit ke-113, Mario Gotze berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
Winger Timnas Jerman waktu itu, Andre Schurle, mengirimkan umpan lambung dari sisi luar kotak penalti Argentina sebelah kiri.
Mario Gotze, yang berada di dalam kotak penalti, mengontrol bola terlebih dahulu menggunakan dadanya sebelum mengkonversi peluang itu menjadi gol.
Sepakan Mario Gotze berhasil mengoyak Sergio Romero, yang waktu itu menjaga gawang Timnas Argentina.
Sejak saat itu, Mario Gotze dipuja-puja bak pahlawan oleh para pendukungnya.
Sayang, nama pemain yang sempat berseragam Bayern Munchen tersebut meredup akibat performanya yang menurun.
Nama Mario Gotze mulai naik daun dan dikenal oleh seuluh pecinta sepakbola ketika membawa Borussia Dortmund menjadi juara Bundesliga dua musim berturut-turut, yakni 2010/2011 dan 2011/2012.
Di musim 2013/2014, Mario Gotze hijrah ke rival abadi Borussia Dormund, Bayern Munchen.
Selama hampir dua musim berseragam Bayern Munchen, pemain berpostur 176 cm tersebut meraih beberapa trofi bergengsi, seperti Piala Dunia Antar Klub, Bundeslia hingga EUFA Super Cup.
Namun, perlu diketahui, Mario Gotze jarang dijadikan starter saat membela Bayern Munchen.
Ia kerap dimainkan sebagai pemain pengganti dan berperan sebagai super sub.
Mario Gotze kembali memperkuat klub lamanya, Borrusia Dortmund, pada musim 2016/2017 hingga 2019/2020.
Namun, performa Mario Gotze menurun setelah hengkang dari Bayern Munchen.
Di musim 2020/2021, Mario Gotze hijrah ke kontestan Liga Belanda, PSV Eindhoven.
Ia memperkuat PSV Eindhoven selama hampir dua musim dengan catatan 18 gol dan 18 assist dari 76 pertandingan di semua kompetisi.
Di musim ini, ia kembali berkarier ke Bundesliga dengan membela Eintracht Frankfurt.
Mario Gotze tak lagi mendapat panggilan dari Timnas Jerman sejak performanya mengalami penurunan.
Penampilan terakhirnya bersama Timnas Jerman dicatat ketika melawan Prancis dalam laga persahabatan pada 14 November 2017.
Pada laga yang berakhir imbang 2-2 itu, Mario Gotze menciptakan satu assist.
Kini, ia dipastikan tak akan membela Timnas Jerman di perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar. [gun]