WahanaNews.co | Team Principal RNF Yamaha sekaligus mantan CEO Sirkuit Sepang, Razlan Razali, tidak bisa membayangkan kemeriahan MotoGP Mandalika 2022 dan mengaku sudah tidak sabar merasakan kegilaan di MotoGP Mandalika.
Terlebih ini adalah kali pertama sejak 1997 Indonesia menggelar balapan Grand Prix.
Baca Juga:
Mike Trimby Dinobatkan sebagai Legenda MotoGP di Hall of Fame Silverstone
"Dalam sebulan situasi akan benar-benar gila, saya tidak bisa membayangkan semua kekacauan [di MotoGP Mandalika], tetapi ini akan menjadi hal fantastis untuk Indonesia," ucap Razlan dikutip dari Speedweek.
Razlan tidak khawatir dengan situasi Sirkuit Mandalika yang bermasalah usai tes dan jelang MotoGP Mandalika 2022.
Pria yang mundur dari jabatan CEO Sirkuit Sepang usai MotoGP 2021 itu yakin Sirkuit Mandalika bisa menyelesaikan masalah karena mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia.
Baca Juga:
Jorge Martin Dominasi Seri MotoGP Portugal 2024 dengan Kemenangan Telak
"Mereka mendapat semua dukungan yang mereka butuhkan, terutama dari pemerintah. Sama seperti yang kami lakukan ketika kami memulai Sirkuit Sepang," ujar mantan bos Petronas Yamaha itu.
Sebanyak 100 ribu penonton diprediksi akan hadir di Sirkuit Mandalika saat ajang MotoGP Mandalika pada 18-20 mendatang.
Namun sebelumnya Sirkuit Mandalika harus melakukan pembenahan.
Sirkuit Mandalika harus melakukan sejumlah perbaikan jelang MotoGP Mandalika bulan depan.
FIM dan Dorna meminta MGPA dan ITDC selaku pengelola dan promotor MotoGP Mandalika, untuk mengaspal ulang sejumlah area Sirkuit Mandalika jelang balapan.
Razlan yang menangani MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang sejak 1999 menganggap masalah yang dihadapi Sirkuit Mandalika saat ini adalah hal yang wajar.
"Sirkuit Mandalika mengingatkan saya ketika Sirkuit Sepang kali pertama dibuka pada 1999. Setiap sirkuit baru memiliki kesulitan masing-masing, karena trek masih baru," ucap Razali.
"Ketika kami melakukan tes di sana [Mandalika], saya sudah bisa merasakan atmosfer yang bagus, kegembiraan, rasa ingin tahu dan keramahan penduduk pulau itu," ujar Razali. [bay]