WahanaNews.co | Marc Marquez marah dengan Repsol Honda usai tes MotoGP di Valencia. Apakah ini tanda Marquez akan hengkang selepas kontraknya habis nanti?
Pembalap Spanyol itu telah melakoni tes post season di Sirkuit Ricardo Tormo pada Selasa (8/11/2022) lalu. Marquez menunggangi motor purwarupa untuk MotoGP 2023 dengan melahap sebanyak 50 putaran.
Baca Juga:
Marc Marquez Selebrasi Berapi-api usai Finis Kedua di MotoGP Valencia 2022
Hasilnya Marquez menyudahi uji coba itu di posisi 13 dengan selisih 0,644 detik dari Luca Marini di urutan teratas. Juara dunia delapan kali itu tidak puas dengan performa RC213V.
"Aku mengharapkan lebih karena anda 'kan selalu ingin yang lebih, dan lebih. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku kecewa karena Honda sedang bekerja, mereka sedang berusaha. Namun, aku butuh yang lebih jika kami ingin bersaing untuk gelar juara dunia, dengan motor yang kami terima di sini kami tidak akan dapat bersaing dalam perebutan gelar juara dunia," sembur Marquez di awal pekan ini.
Kekhawatiran Marc Marquez bisa dipahami. Pebalap berusia 29 tahun itu ingin melakukan penebusan setelah dua tahun yang mengecewakan akibat cedera lengan dan operasi.
Baca Juga:
Fabio Quartararo Meringis Kesakitan Setelah Menabrak Marc Marquez di MotoGP Aragon
Sementara itu tidak sedikit yang mengartikan bahwa kemarahan Marquez berarti ancaman terhadap Honda. Jika motor Honda gagal kompetitif sehingga Marquez memble sampai akhir sisa kontraknya, si pebalap tidak segan-segan angkat kaki. Apalagi Ducati, yang sedang bagus-bagusnya, diyakini masih mengincar si Bayi Alien.
Meski demikian, Marquez menepis rumor terkait komitmennya ke Honda sembari menantikan peningkatan motor di tes Sepang, Februari mendatang.
"Aku enggak marah kok, marah itu tidak bagus saat ini karena anda kemudian bisa panik dan level komitmenku dengan Honda itu 10," lugas MM93 di AS.
"Aku percaya kemarahan dalam situasi kami sedang membangun motor bagus itu tidak diperlukan dan itu cuma tentang menjalani berbagai ujicoba dan melakoni pertemuan-pertemuan bermanfaat untuk memberikan panduan yang tepat sebagai seorang pebalap, mereka sebagai insinyur, dan teknisi, dan pada bulan Februari barulah kita melihat langkah apa yang sudah diambil. Kepercayaanku dengan Honda itu 100%."
"Dalam situasi seperti ini, kemarahan tidak berguna apalagi ancaman. Aku toh masih punya dua tahun kontrak dengan Honda. Aku masih mempercayai mereka 100 persen dan kami memiliki mentalitasnya. Aku berharap dan menginginkan juara lagi dengan Honda."
"Itu adalah prioritas nomor satuku, dan aku yakin dan percaya bahwa aku berada di pabrikan terbaik dan ini adalah satu-satunya pabrikan atau salah satu pabrikan yang bisa bereaksi seperti ini, bereaksi dengan cara yang terbaik," Marquez menambahkan.[zbr]