WahanaNews.co | Peluang Indonesia untuk membawa pulang Piala Sudirman cukup terbuka, karena negara-negara rival tidak menurunkan skuad dengan kekuatan terbaik mereka.
Indonesia terakhir kali menjuarai turnamen beregu campuran tersebut pada 1989, yang juga merupakan gelar satu-satunya sepanjang keikusertaannya dalam kejuaraan bulutangkis beregu campuran paling bergengsi itu.
Baca Juga:
China Boyong Piala Sudirman untuk ke-12 Kalinya
Pada edisi kali ini, skuad Merah Putih menurunkan para pemain berpengalaman untuk mengembalikan piala tersebut ke Tanah Air.
Sementara China, sebagai tim yang paling dominan dengan 11 gelar juara di Piala Sudirman, misalnya, akan tampil tanpa para pemain andalannya.
Tim Negeri Tirai Bambu itu tak akan menurunkan tiga wakil terbaiknya pada beberapa nomor.
Baca Juga:
Indonesia vs Malaysia Bentrok 2 Kali di Piala Sudirman, Begini Hasilnya
Pada tunggal putra, tidak ada nama Chen Long yang merupakan pemain peringkat enam dunia.
Perannya akan digantikan oleh pemain peringkat ke-10, Shi Yuqi.
Selanjutnya, pada sektor ganda campuran, Zheng Siwei/Huang Yaqiong tidak masuk dalam daftar susunan pemain.
Namun, wakil Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, mempunyai tantangan berat menghadapi Wang Yilyu/Huang Dongping, yang merupakan pasangan nomor dua dunia sekaligus peraih emas Olimpiade Tokyo 2020.
China juga tidak akan diperkuat ganda putra terbaiknya, Li Junhui/Liu Yuchen.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan cs bakal menghadapi pemain pelapis, Liu Cheng/Feng Yanzhe dan He Jiting/Tan Qiang.
Rival lainnya, Jepang, juga tidak diperkuat tiga pemain andalannya di sektor ganda putra yang telah memutuskan keluar dari timnas dan pensiun, yakni Takeshi Kamura/Keigo Sonoda serta Hiroyuki Endo.
Komposisi “compang-camping” tersebut menjadi peluang bagi Kevin Sanjaya/Marcus Gideon untuk merebut poin, mengingat duet Endo/Yuta Watanabe selalu menyulitkan ganda putra nomor satu dunia itu dalam enam pertemuan terakhir.
Selain itu, Jepang juga tidak akan menurunkan ganda putri nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, karena Sayaka masih belum pulih dari cedera lutut.
Dengan absennya pasangan juara dunia tersebut, maka langkah Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang memikul tanggung jawab di ganda putri pun diperkirakan bakal lebih mudah untuk merebut poin saat berjumpa wakil lainnya asal Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Peluang Merah Putih untuk merebut gelar juara juga makin terbuka menyusul absennya ganda putra Taiwan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin.
Seperti diketahui, Lee/Wang merupakan pasangan yang sulit dikalahkan sejak penampilan mereka di turnamen Leg Asia di Bangkok, Thailand, Januari lalu.
Pasangan nomor satu dunia, Kevin/Marcus, bahkan harus takluk kepada Lee/Wang dalam fase penyisihan Grup A Olimpiade Tokyo.
Demikian pula dengan ganda putra nomor dua dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang selalu kalah dalam pertemuan mereka di sepanjang turnamen tahun ini.
Terakhir, Ahsan/Hendra kalah di laga semifinal Olimpiade Tokyo atas wakil Taiwan tersebut.
Selain itu, Taiwan juga tidak mengirimkan pemain nomor satu dunia tunggal putri, Tai Tzu Ying.
Meski begitu, masih ada tunggal putra nomor empat dunia, Chou Tien Chen, yang bakal menjadi tantangan bagi wakil Indonesia.
“Peluang kita lebih besar. Tapi kita tidak boleh anggap remeh (lawan), jangan tidak anggap penting. Siapa pun lawannya, kami keluarkan permainan terbaik untuk menguntungkan tim,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rionny Mainaky, dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021) lalu.
Kehadiran Pemain Muda
Dari 20 pemain yang masuk dalam skuad Garuda, empat di antaranya merupakan pemain muda, yakni tunggal putri, Putri Kusuma Wardani (19) dan Ester Nurumi Tri Wardoyo (16), serta ganda campuran, Rinov Rivaldy (21) dan Pitha Haningtyas Mentari (22).
Rionny mengatakan, pemilihan empat pebulutangkis muda di kejuaraan Piala Sudirman 2021 itu didasarkan pada hasil evaluasi setelah melihat kualitas permainan mereka selama latihan hingga simulasi pertandingan.
Putri KW dan Rinov/Pitha sudah membuktikan diri dengan menjuarai Spain Masters pada Mei lalu.
Secara teknis dan kemampuan, PBSI menilai mereka sudah bermain bagus dan siap untuk turun di ajang beregu.
Sementara Ester diturunkan karena punya tipikal bermain menyerang, yang diharapkan bisa menjadi kejutan karena permainannya belum banyak diketahui lawan.
"Saya tekankan mereka yang muda ini sudah latihan dengan baik, setiap hari ada evaluasi. Penilaiannya juga dari kedisiplinan, teknik permainan dan karakter. Kami pilih yang terbaik, itu jadi dasar pemilihan mereka berempat," jelas Rionny.
Tunggal putri ingin hasil terbaik di Sudirman, meski diisi atlet muda.
Putri KW sendiri mengaku sudah tidak sabar untuk berlaga di kejuaraan tersebut.
Atlet berusia 19 tahun itu mengaku pernah berkhayal untuk berlaga di ajang bergengsi ini saat masih di tingkat junior.
Putri pun sempat tidak percaya karena di tahun ini dia bisa mewakili Indonesia berlaga di Piala Sudirman, meski usianya masih remaja.
"Kalau saya tidak bisa menilai kenapa bisa dipilih, pelatih yang menentukan. Tapi dengan keterlibatan ini, saya siap untuk bertanding. Saya tidak merasa terbebani, justru termotivasi dan berterima kasih kepada pelatih sudah memilih saya," pungkas Putri.
Indonesia berada di Grup C Piala Sudirman 2021 bersama Denmark, ROC (Komite Olimpiade Rusia), dan Kanada.
Denmark bakal menjadi lawan terberat Indonesia di babak penyisihan, terutama di sektor tunggal putra, karena hadirnya pemain nomor dua dunia, Viktor Axelsen, serta pemain nomor tiga dunia, Anders Antonsen.
Namun, melihat komposisi skuad negara-negara rival lainnya yang "pincang", maka seharusnya bukan hal yang sulit bagi tim bulutangkis Indonesia untuk membawa pulang kembali Piala Sudirman ke pangkuan Ibu Pertiwi, demi menuntaskan penantian 32 tahun.
Tim bulutangkis Indonesia bakal berangkat ke Finlandia pada 21 September untuk menjalani karantina empat hari sebelum mulai bertanding pada 26 September.
Indonesia akan mengawali laga di Grup C Piala Sudirman kontra Rusia pada 26 September, kemudian lanjut melawan Kanada pada 27 September, dan menghadapi Denmark pada 29 September.
Dua terbaik Grup C berhak melaju ke babak perempat final. [qnt]