WahanaNews.co | Sebuah teori dimunculkan bahwa timnas Italia masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2022, dengan syarat lolos yang terkesan dipaksakan serta mengorbankan pihak lain.
Sejumlah media Italia seperti Sport Mediaset, Sky Sport Italia, dan Sport Italia pada Rabu (30/3) secara kompak membuat teori Gli Azzurri masih punya peluang lolos ke Piala Dunia.
Baca Juga:
Maguire Desak Suporter Jangan Kapok Dukung Timnas Inggris
Teori ini dimunculkan setelah muncul fakta bahwa di Iran terjadi sebuah insiden.
Sekitar 2.000 penonton perempuan tak diperkenankan masuk stadion meski memiliki tiket resmi.
Itu terjadi dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Iran melawan Lebanon di Stadion Imam Reza, Mashhad, Selasa (29/3).
Baca Juga:
Italia vs Inggris: Stone Absen, Jalan Maguire Jadi “Starter” Terbuka
Pertandingan ini berakhir dengan skor 2-0 untuk Iran.
Media Italia secara kompak menyorot peristiwa tersebut dengan intonasi negatif.
Apalagi ada fakta bahwa Iran pernah ditegur FIFA karena melarang perempuan masuk stadion.
Ultimatum FIFA tersebut terjadi pada 2019. Saat itu seorang suporter bernama Sahar Khodayari membakar diri dan akhirnya meninggal setelah gagal masuk stadion meski menyamar.
Peristiwa ini memaksa FIFA turun tangan. Dalam keputusannya FIFA lantas meminta federasi sepak bola Iran menghentikan aksi diskriminasi terhadap suporter perempuan.
Peristiwa pada Selasa (29/3) disebut media-media Italia sebagai pengulangan dan pelanggaran.
Karenanya Iran bisa disanksi dan terancam dicoret dari Piala Dunia.
Namun, narasi media-media Italia tersebut terkesan sebagai angan.
Pasalnya kelolosan sebuah tim ke Piala Dunia tak bisa dibatalkan, kecuali dengan dua syarat.
Mengacu Statuta FIFA, dua syarat sebuah tim bisa dieliminasi dari status kelolosan Piala Dunia hanya jika status anggota di FIFA ditangguhkan, kedua dikeluarkan dari FIFA.
Jika menelaah kasus yang terjadi di Iran pada Selasa (29/3) kecil kemungkinan status keanggotaan Iran di FIFA ditangguhkan apalagi dikeluarkan secara sepihak.
Adapun teori yang diajukan media-media Italia bahwa tim asuhan Roberto Mancini itu pantas ke Piala Dunia karena nilai koefisiensi Italia paling tinggi dari negara lainnya yang tidak tampil di Piala Dunia.
Jika misalnya Iran dicoret, otomatis tim dengan nilai terbaik yang menggantikan, yakni Italia.
Namun, teori ini tak valid pula, karena yang berhak menggantikan dari benua yang sama. [bay]