WahanaNews.co | Apa boleh buat, kembalinya kiper utama Chelsea, Edouard Mendy, dari ajang Piala Afrika, membuat nama Kepa Arrizabalaga kian tenggelam dan kembali jadi “camat” alias “cadangan mati”.
Dipaksa bermain tanpa Edouard Mendy sejak 9 Januari 2022, Kepa menjadi pilihan utama Chelsea untuk menjaga gawang The Blues dari kebobolan.
Baca Juga:
Bos Chelsea Dikecam Eks Pemain karena Jual Conor Gallagher dan Tidak Belajar
Penampilan Kepa pun dapat dibilang ciamik, bermain sebanyak 7 pertandingan, Kepa hanya kebobolan sebanyak 3 gol dan mencatatkan 5 clean sheet.
Terakhir, Kepa berhasil menjadi pahlawan kemenangan Chelsea saat tim asuhan Thomas Tuchel tersebut bertemu Al Hilal pada Minggu (10/2/2022) dini hari WIB dalam gelaran Piala Dunia Antar Klub 2022.
Pada laga yang digelar di Mohammed Bin Zayed Stadium tersebut, Chelsea berhasil lolos ke babak final seusai menang dengan skor 1-0.
Baca Juga:
Postecoglou: Tottenham Hotspur Kehilangan Kepercayaan untuk Liga Champions
Kiper berusia 27 tahun itu sukses menjadi pahlawan kemenangan The Blues dengan 3 penyelamatan gemilang yang ia lakukan di bawah mistar.
Di laga sebelumnya, Kepa juga berhasil menampilkan performa yang mentereng saat Chelsea bertemu Plymouth Argyle dalam lanjutan FA Cup pada Selasa (5/2/2022).
Ia sukses menggagalkan penalti lawan di babak injury time dan mengantar The Blues melaju ke babak 16 besar FA Cup 2021/2022.
Pujian pun pernah dilontarkan oleh Tuchel mengenai kehebatan Kepa dalam membaca tendangan lawan lewat titik 16.
"Kepa sangat bagus dalam penalti, dia memiliki pengalaman yang baik dalam hal itu," kata Tuchel dilansir BT Sport.
"Dia bagus di latihan, saya tak ragu memasangnya di laga seperti ini, performa itu bagus untuknya dan Chelsea, saya punya dua kiper bagus di sini," lanjut juru taktik yang pernah menukangi PSG tersebut.
Kehebatan Kepa dalam menepis penalti tak hanya ia tunjukkan di musim ini, namun juga musim lalu dan di kompetisi yang lebih bergengsi, yaitu Piala Super Eropa.
Kalau itu The Blues sebagai juara Champions League, ditantang sang juara Liga Eropa, Villareal.
Tuchel melakukan perjudian dengan menarik keluar Mendy untuk memasukkan Kepa di Menit ke-109.
Pelatih asal Jerman itu sengaja memasukkan Kepa untuk menjadi kiper utama Chelsea dalam babak adu penalti.
Hasilnya pun sempurna.
Kepa, yang sering kali diremehkan karena kerap melakukan blunder, berhasil menepis dua eksekutor penalti Sevilla dan membawa The Blues juara.
Namun, kembalinya Edouard Mendy membuat Kepa kembali harus menghiasi bangku cadangan The Blues.
Performa apiknya di Athletic Bilbao dan perannya menggantikan Edouard Mendy seakan tak ada artinya karena ia hanya menjadi kiper serep bersama Chelsea.
Kualitas Kepa di Bilbao dan Kegagalan Transfer
Sebenarnya, Kepa adalah kiper hebat.
Ia dibeli dengan harga mahal karena kualitasnya saat bermain di klub sebelum Chelsea, Athletic Bilbao, memang luar biasa.
Kepa kecil memulai karirnya di umur 10 tahun bersama akademi Athetic Bilbao.
Perkembangan Kepa bersama Bilbao sangatlah cepat, reflek dan kemampuan membaca arah bola Kepa menjadi yang paling bagus di antara kiper akademi lainnya.
Hingga akhirnya, pada tahun 2011, di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Kepa mampu masuk ke dalam skuat utama Bilbao.
Namun, Untuk memberi jam terbang, Kepa terlebih dulu dipinjamkan ke tim kasta kedua Liga Spanyol, Ponferradina dan Valladolid, selama lima musim.
Kepa mampu tampil reguler dan bermain apik bersama dua tim tersebut.
Kenyang pengalaman, Kepa pun dibawa pulang Bilbao pada tahun 2016.
Tak menunggu lama, Kepa langsung menjadi kiper utama Bilbao di musim 2016/2017 dan beberapa kali mampu meraih gelar Man Of The Match.
Berkat penampilan menterengnya tersebut, nama Kepa ramai dibicarakan media-media Eropa dan sempat digosipkan akan berlabuh ke tim raksasa Spanyol, Real Madrid.
Namun, pelatih Real Madrid saat itu, Zinedine Zidane, yang terkenal irit, menepis kabar tersebut.
“Saat ini kami tidak membutuhkan seorang kiper. Mungkin di bulan Juni, jika ada perubahan,” kata Zidane dilansir Marca.
Performa cemerlang Kepa bersama Bilbao saat itu juga mampu menarik perhatian pelatih Timnas Spanyol, Fernando Hierro.
Kepa dipanggil Hierro untuk masuk ke dalam skuat Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 2018.
Usai Piala Dunia, Kepa dibeli Chelsea untuk menggantikan Thibaut Courtois yang memilih hijrah ke tim Spanyol, Real Madrid.
Tak tanggung-tanggung, Chelsea berani membayar mahal kiper berusia 27 tahun tersebut, dan menjadikannya sebagai kiper paling mahal di dunia.
Kepa dihargai dengan banderol 80 juta euro atau sekitar Rp 1,38 triliun oleh tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu.
Dirinya menjadi kiper termahal dunia mengalahkan Alisson yang dibeli Liverpool dari AS Roma seharga 72,5 juta euro atau senilai Rp 1,25 triliun pada Juli 2018. [gun]