WahanaNews.co | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bertanggung jawab dengan menanggung seluruh biaya penanganan korban Tragedi Kanjuruhan. Itu semua termasuk biaya perawatan hingga biaya ambulans untuk mengantar jenazah ke wilayah Jawa Timur.
"Semua pembiayaan ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang, termasuk biaya ambulans kita gratiskan," Bupati Malang Sanusi di Kepanjen, Malang, pada Kamis (6/10/2022) siang.
Baca Juga:
Pemkab Gorontalo Berkomitmen Perkuat Perlindungan Anak, Jadikan Daerah Ramah Anak
Sanusi menegaskan, biaya gratis itu berlaku pada pemulangan jenazah korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Ia membantah bila ada petugas medis dari RSUD Kanjuruhan yang meminta tarif Rp2,5 juta untuk mengantarkan kepulangan anggota keluarga yang meninggal ke Jember.
Menurutnya, jika ada petugas yang meminta uang sebagai biaya mengantar jenazah, nantinya akan dikembalikan ke pihak keluarga korban. Pemkab Malang menyebutkan, perawatan yang tidak dipungut biaya itu jika korban dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah.
"Jika itu memang dari kabupaten, akan saya suruh untuk mengembalikan. Tapi, kalau ambulans lain (swasta) saya tidak tahu. Namun, kalau punya kita pasti gratis," tuturnya.
Baca Juga:
Pemkab Labura dan DPRD Sepakat: APBD TA 2025 Ditetapkan
Sebagaimana diketahui, korban tragedi Kanjuruhan saat ini dirawat di RSUD Kanjuruhan di Kabupaten Malang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang. Seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3. Para suporter merangsek masuk ke lapangan dan menyerbu pemain. Banyak orang meninggal dunia karena tembakan gas air mata ke tribun hingga membuat panik ribuan suporter dan terjadilah desak-desakan.
Akibat kejadian hingga Kamis pagi pukul 06.00 WIB, ada 131 orang dikonfirmasi meninggal dunia dan 420 orang luka-luka. Para korban ini tersebar di 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dan Kabupaten Malang.