WahanaNews.co | Pejudo senior Tim Indonesia, Ikhsan Apriyadi, mempersembahkan medali emas pertama cabor judo bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam.
Ikhsan meraih emas setelah mengalahkan pejudo Filipina, Keisie Nakano dalam pertandingan final kelas 73kg putra di Hoai Duc Stadium, Hoai Duc, Vietnam, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga:
Kapolda Kalimantan Utara Buka Kejuaraan Judo Kapolda Kaltara Cup 2024
"Dalam kondisi cedera punggung dan sempat pingsan selama 15 menit dia berani mengambil resiko demi membela Merah Putih. Aksi heroiknya membuahkan hasil emas. Lawannya atlet judo Filipina yang cukup tangguh mampu ditaklukkannya," kata Olympian judo, Krisna Bayu yang menyaksikan pertandingan.
Pada hari pertama pertandingan cabor judo itu, Judo Tim Indonesia mendapat tambahan 1 medali perunggu lewat penampilan Gede Ganding Kalbu (kelas 90 kg putra).
Performa Ani Pandini menurun ketika ibu jarinya dislokasi. Akibatnya, dia tidak bisa memegang baju lawan dengan sempurna untuk melakukan bantingan dan gagal mempertahankan medali emas SEA Games 2019 Filipina.
Baca Juga:
Disematkan Oleh Pangkostrad Maruli Simanjuntak, Kapolri Terima Sabuk Hitam Judo
Begitu juga dengan Kakihara Ayu yang mengalami cedera tendon di semifinal. Sedangkan Gede Ganding Kalbu gagal karena harus menurunkan berat badan secara drastis dari 100 kg menjadi 90 kg yang otomatis akan berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Karena itu, target awal medali emas gagal terpenuhi.
"Tapi mengingat kegigihannya, Ganding masih berhasil mendapatkan medali perunggu. Di SEA Games 2019 Filipina, Ganding turun di kelas 100 kg dan meraih medali emas. Di SEA Games 2021 Vietnam, Ganding main di kelas yang berbeda yaitu 90 kg, adaptasi tubuhnya belum maksimal namun sudah ditarget medali emas." ungkapnya.
Timnas Judo Indonesia yang diperkuat 16 pejudo ditargetkan 4 medali emas dari 13 medali emas yang diperebutkan di SEA Games 2021 Vietnam. Hasil ini sesuai dengan SEA Games 2019 di mana meraih 4 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Namun, Krisna Bayu yang merupakan Raja Judo Asia Tenggara itu menyampaikan simpatinya kepada Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Bisa saja target itu tidak terpenuhi karena fakta di lapangan yang terjadi seperti beberapa pejudo senior yang menjadi andalan Indonesia yang mengalami cedera sehingga tidak bisa tampil maksimal.
"Terus terang, judo Indonesia itu mulai memasuki babak baru dengan kehadiran pak Maruli Simanjuntak yang baru terpilih dalam Munas PJSI pada November 2021. Dan, saya tidak pernah meragukan kecintaan dan kemampuannya dalam membina judo karena beliau memang mantan pejudo," ungkapnya.
Bahkan, Krisna Bayu merasa yakin judo Indonesia akan lebih maju ke depan. Karena, SEA Games 2021 Vietnam ini bisa dijadikan ajang evaluasi untuk sistem pembinaan judo Indonesia untuk menjadi lebih baik. [rsy]