WahanaNews.co | Pesta olahraga Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 telah resmi dibuka oleh Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Jumat (5/11/20211).
Penyajian budaya Papua yang diwakili oleh 950 penari lokal mampu disajikan secara apik sehingga para penonton mampu diberi gambaran memgenai keragaman budaya setempat.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Penampilan Anggun C Sasmi sebagai artis internasional tidak menutupi antusiasme penonton dan para atlet untuk menikmati lantunan lagu-lagu penyanyi lokal.
Setidaknya, penampilan Michael Jakamirelena, Kaonak, Shine of Black, Mango Rap, Nowela, dan beberapa artis lainnya, tetap mampu mengangkat suasana upacara pembukan Peparnas XVI Papua 2021.
Sebanyak 500 drone yang diterbangkan untuk membentuk berbagai formasi, seperti peta Papua, peta Indonesia, tulisan Peparnas, maskot Peparnas, membuat penonton terkagum.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Namun, pesan paling penting dari upacara pembukaan Peparnas XVI adalah terwujudnya kesetaraan antara para atlet normal dengan atlet difabel.
Terlebih ketika defile atlet memasuki lapangan upacara, mereka disambut oleh ratusan penari yang bergoyang kecil sembari menyanyikan kata-kata "Aku Cinta Papua" yang juga dibarengi dengan gerakan bahasa isyarat.
Pesan-pesan kesetaraan pun kompak diutarakan oleh para pejabat yang memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Dimulai oleh Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Senny Marbun, yang menyatakan bila saat ini kesetaraan benar-benar bisa dirasakan oleh para atlet difabel.
Hal tersebut dibuktikan dengan janji Presiden Joko Widodo yang akan membangunkan fasilitas latihan bagi atlet difabel seluas lima hektare.
"Ini adalah suatu mukjizat dari Tuhan, bahwa negara pun sudah memberikan apresiasi yang sangat tinggi dan luar biasa untuk prestasi-prestasi yang kita capai selama ini," kata dia.
Karenanya, Senny memberi motivasi bagi para peserta Peparnas untuk bersaing meraih prestasi terbaik dalam ajang empat tahunan tersebut.
"Jangan hitung yang hilang dari tubuhmu, tapi hitung yang masih tersisa," kata dia.
Bentuk Kesetaraan
Setelah itu, giliran Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang menyerukan isu kesetaraan dalam pembukaan Peparnas XVI.
Bahkan, secara tegas ia menyatakan, Peparnas adalah event yang memiliki tingkatan yang sama dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Peparnas adalah panggung kesetaraan, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mengharumkan nama Indonesia. Peparnas bukan pelengkap PON, Peparnas setara dengan PON," ujar Lukas.
Para atlet difabel yang tampil dalam Peparnas, sambung Lukas, dianggapnya sebagai sosok yang menginsipirasi karena mereka mampu bersaing meski memiliki keterbatasan dari sisi fisik.
"Orang bijak pernah berkata, kenalilah aku karena kemampuanku, bukan karena keterbatasanku, hari ini saya melihat langsung para manusia tangguh yang mengejar prestasi di Peparnas," kata dia.
Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, pun ikut menyuarakan hal yang sama.
Ia, yang tiga minggu sebelumnya datang ke Papua untuk menutup PON XX Papua, menyebut, pelaksanaan Peparnas adalah bukti bila negara serius untuk mewujudkan kesetaraan kepada seluruh warga negaranya.
"Peparnas adalah ajang yang sangat istimewa, ajang untuk mendobrak batas diri dan keluar sebagai pemenang. Peparnas bukan hanya ajang olahraga, tetapi ini adalah ajang pembuktian semangat kesetaraan sesama anak bangsa," ujar dia.
Peparnas yang dibuka oleh Wakil Presiden ini direncanakan akan ditutup oleh Presiden Joko Widodo.
Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo yang menyampaikan sambutan secara virtual pada awal Upacara Pembukaan Peparnas XVI.
Presiden, yang saat ini tengah menjalani karantina setelah melakukan sejumlah kegiatan di luar negeri, menyatakan akan hadir di Papua pada 15 November 2021.
"Saya lebih memilih untuk hadir di acara penutupan, Papua selalu ada di hati saya," kata dia.
Peparnas XVI akan diikuti 3.500 atlet dan ofisial dari 33 provinsi, termasuk Papua sebagai tuan rumah.
Mereka akan bertanding pada 12 cabang olahraga di 12 venue yang terdapat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. [dhn]