WahanaNews.co | Skuad Vietnam merasa terkejut dengan pengawalan ekstra ketat dari pihak keamanan saat ingin menjalani latihan sebagai persiapan menghadapi Malaysia untuk pertandingan semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (13/7/2022) sore WIB.
Pengamanan terhadap skuad Vietnam U-19 ini berbeda dibandingkan saat fase grup.
Baca Juga:
Jengkel ke AFF, Muncul Desakan Indonesia Buntuti Israel dan Australia
Hal itu disebabkan sebagai buntut ketidakpuasan publik sepakbola nasional yang menuding Vietnam dan Thailand bermain mata di laga pamungkas Grup A, sehingga membuat Timnas Indonesia U-19 gagal ke empat besar.
Demi menghindari agresi suporter Indonesia ketika Vietnam menjalani latihan di lapangan ABC Gelora Bung Karno Jakarta, pengamanan pun ditingkatkan.
Dikutip laman resmi Federasi Sepakbola Vietnam (VFF), banyaknya personel keamanan sudah terlihat di hotel tempat pemain menginap.
Baca Juga:
Piala AFF U-19 2022: Pelatih Laos Prihatinkan Nasib Indonesia, Tapi…
Situasi serupa juga terlihat di Lapangan ABC.
Jumlah pengamanan yang sekadarnya saat fase grup, mengalami peningkatan.
Pintu masuk ke dalam lapangan ditutup hingga latihan usai.
Petugas keamanan juga berpatroli mengelilingi pagar tempat latihan.
Selama menjalani latihan, tampak tidak banyak suporter Indonesia di sekitar Lapangan ABC.
Namun, mereka mengeluarkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada skuad Vietnam U-19.
Selesai latihan, pemain diminta menunggu di dalam lapangan hingga bus yang menjemput mereka tiba di lokasi.
Pengamanan ekstra ketat juga tidak hanya dilakukan di tempat latihan.
Panitia penyelenggara (Panpel) disebut bakal mengerahkan 1.300 personel keamanan di venue laga semi-final, Stadion Patriot Candrabhaga.
Tribune yang dibuka untuk penonton hanya berada di belakang gawang.
Sedangkan tribune Barat dan Timur akan ditutup, dan hanya berlaku untuk undangan.
Pelatih Dinh The Nam mengakui situasi tersebut sedikit banyak memberikan pengaruh kepada pemain yang masih berusia muda, termasuk kemungkinan kehadiran fans Indonesia di laga semifinal.
Karena itu, jajaran pelatih berusaha menguatkan mental pemain.
“Tentu saja [berpengaruh]. Pemain masih berusia muda, mereka masih 17, 18, dan 19 tahun. Jadi tidak mudah untuk menghindari tekanan psikologi. Saya akan berusaha meningkatkan mental pemain agar bisa memperlihatkan permainan terbaik,” kata The Nam. [gun]