WahanaNews.co | Hanya satu jam sebelum menghadapi Thailand pada laga kedua babak penyisihan Grup A Piala Thomas 2022 di Impact Arena, Bangkok, Senin (9/5/2022) malam, Indonesia tiba-tiba mengubah taktik dan strategi
Pelatih ganda putra Harry Iman Pierngadi mengutarakan, yang mengalami perubahan hanya pada susunan formasi ganda putra saja, sementara sektor tunggal tidak ada perubahan.
Baca Juga:
Final Thomas Cup, Ini Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs India
"Kami akan menurunkan susunan formasi berbeda dengan kemarin saat melawan Singapura. Itu semuanya demi strategi," kata Harry di Bangkok melalui keterangan resmi, Senin (9/5/2022).
Ia menuturkan, alasan perubahan ini juga karena para pemain perlu beradaptasi dengan kondisi angin di Impact Arena.
Kondisi angin di arena saat dipakai bertanding menurutnya berbeda dengan saat berlatih.
Baca Juga:
Anthony Ginting Raih Kemenangan Perdana di Thomas Cup 2022
Apalagi, pemain masih terbawa suasana dengan hembusan angin kencang saat bertarung dalam Kejuaraan Asia di Manila, pekan lalu.
"Saat latihan dan tanding di Impact Arena, kondisi hembusan anginnya berbeda. Kemarin saat latihan, penyejuk ruangan belum diaktifkan penuh. Jadi pemain perlu dan harus bisa beradaptasi dengan hembusan angin saat bertanding. Oleh karena itu, semua pemain perlu turun bertanding," tambahnya
Demi tujuan adaptasi dan memberi kesempatan semua pemain bertanding, Herry pun perlu melakukan rotasi.
Fajar Alfian/Muh. Rian Ardianto yang sudah tampil ketika melawan Singapura, diistirahatkan, begitu pula dengan Muh. Shohibul Fikri.
"Karena itu, tujuh pemain yang saya bawa harus saya mainkan semuanya. Agar mereka bisa cepat beradaptasi dan merasakan bagaimana atmosfer arena pertandingan dengan baik," jelasnya.
Harry akan memberikan kesempatan kepada Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan untuk bertanding melawan tuan rumah Thailand.
Begitu juga dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo yang bakal mendapat pasangan baru bersama Bagas Maulana, pasangan asli Fikri.
"Kevin/Bagas juga sering latihan bareng. Kevin bermain di depan sebagai playmaker perlu didukung pemain bertipe killer atau tukang gebuk dari garis belakang dan itu dimiliki Bagas," ujarnya.
Menurut Harry, dengan tujuh pemain yang dibawa, sejak dari Jakarta dirinya sudah melakukan simulasi untuk menyusun komposisi dan formasi sektor ganda.
Siapa bakal diduetkan dengan siapa, semua sudah ada gambarannya.
"Dengan mengacak, kekuatan kita jadi tidak mudah dibaca lawan. Selain itu, kita juga bisa memilki komposisi dan formasi pasangan yang banyak. Ini juga agar lawan kebingungan saat bertemu Indonesia," tandasnya. [rin]