WahanaNews.co | Apresiasi pemerintah berupa bonus kepada tim bulutangkis Indonesia yang menjuarai Piala Thomas Cup 2020 akan turun pada Rabu (8/12/2021).
Tim bulutangkis Indonesia sukses menjuarai Piala Thomas setelah menunggu selama 19 tahun.
Baca Juga:
Jonatan Christie Juarai All England dan Kejuaraan Asia, ke Tiga Besar Dunia
Tercatat, Indonesia terakhir kali menjuarai Piala Thomas pada tahun 2002, saat kompetisi itu digelar di Guangzhou, China.
Pada final Piala Thomas edisi 2002 itu, Indonesia berhasil menaklukan negara serumpun, Malaysia, dengan skor tipis 3-2.
Kini, tim bulutangkis Merah-Putih menjuarai Piala Thomas 2020 seusai menaklukan juara bertahan, China, dengan skor dominasi 3-0.
Baca Juga:
Jonatan dan Leo-Daniel Juara Indonesia Masters 2023, Jokowi Ucapkan Selamat
Pada laga penentuan, tunggal putra Indonesia, Jonathan Christie, berhasil memenangi pertandingan melawan Li Shifeng melalui permainan rubber game atau tiga gim dengan skor 21-14, 18-21, 21-14.
Namun, usai pasukan Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020, muncul sebuah polemik.
Permasalahan yang mencuat adalah ketika Jonathan Christie berupaya menagih janji pemerintah terkait bonus para atlet.
Hal tersebut sebetulnya telah dijawab Menpora, Zainudin Amali, sesuai dengan aturan Permenpora Nomor 1684/2015.
Pada aturan itu dijelaskan bahwa bonus hanya akan diberikan kepada peraih medali emas atau juara di multievent seperti Olimpiade, Paralimpiade, Asia Games, hingga SEA Games.
Kemudian, peraih medali emas di single event Kejuaraan Dunia/Asia untuk cabang olahraga Olimpiade.
Dalam aturan ini, juara Piala Thomas yang merupakan single event tidak masuk dalam kategori ini.
Meski begitu, apresiasi berupa bonus bagi tim Thomas Cup 2020 mulai menemui titik terang.
Diketahui bahwa bonus untuk para atlet bulutangkis akan segera cair pada Rabu (8/12/2021).
Sebelumnya, Menpora Zainudin juga sudah memperjelas terkait polemik soal bonus tim Piala Thomas 2020.
“Setelah saya koordinasi di internal, akhirnya saya putuskan untuk memberikan apresiasi berupa bonus dari pemerintah,” ucap Zainudin Amali pada sesi jumpa pers virtual, Sabtu (4/12/2021).
“Akan tetapi, kami akan pertegas untuk kegiatan-kegiatan yang akan mendapatkan bonus. Kategori-kategorinya akan diperjelas, kalau multievent tentu pasti,” tambahnya.
“Single event sendiri dikhususkan untuk kejuaraan dunia dan kejuaraan ini banyak. Maka kami akan memperjelas soal penamaannya,” dalihnya.
Sebab, hal tersebut menyangkut soal keuangan negara yang menjadi tanggung jawabnya sebagai Menpora.
“Saya harus berhati-hati karena ini menyangkut keuangan negara, saya tak mau salah kalua ternyata dalam aturan kami belum jelas,” jelas Amali.
“Kami juga sudah berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan terkait pemberian apresiasi ini,” katanya lagi.
“Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memberikan bonus setelah mereka sukses membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia,” tandasnya.
Nantinya, bonus untuk tim Piala Thomas akan disalurkan melalui PBSI selaku induk bulutangkis Indonesia.
“Kami akan memberikan bonus melalui federasi, karena ini adalah tim. Jadi, tidak bisa diberikan orang per orang seperti Olimpiade dan Paralimpiade," ungkapnya.
"Nanti, biar PBSI yang mengatur untuk pemberian bonus sampai kepada pelatih dan semuanya. Penyerahannya kami rencanakan hari Selasa atau Rabu depan," imbuhnya.
"Kami juga akan menyerahkan satyalancana sebagai penghargaan olahraga kepada lima mantan atlet, dan pak presiden telah memberikan surat keputusannya," ujarnya.
"Mereka adalah atlet yang telah berprestasi di kejuaraan dunia, tetapi pemberiannya juga tidak satu per satu. Untuk jumlah bonus dan waktunya nanti akan kami sampaikan Selasa atau Rabu, karena harus menyesuaikan dengan waktu penerima satyalancana itu,” papar dia. [dhn]