WahanaNews.co | Dalam pertandingan final Hylo Open 2022, ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, ditantang wakil China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Bertanding di Saarlandhall, Jerman, pada Senin 7 November 2022, dini hari WIB, Rehan/Lisa berhasil meraih gelar juara usai menghancurkan Feng/Huang dalam duel dua gim selama 43 menit.
Baca Juga:
Rudy Hartono Prediksi 2 Sektor Atlet Bulu Tangkis Mampu ke Final Indonesia Open 2023
Pada gim pertama, pertarungan berjalan ketat dengan kedua pasangan saling mengejar poin. Namun, Rehan/Lisa mampu unggul tipis 11-9 di paruh pertama.
Usai jeda, Rehan/Lisa tetap mendapat perlawanan sengit dari Feng/Huang. Akan tetapi, Rehan/Lisa berhasil menjaga keunggulan mereka sehingga sukses menutup set pertama dengan kemenangan 21-17.
Di gim kedua, Rehan/Lisa berusaha untuk menjaga momentum kemenangan mereka. Bahkan, Rehan/Lisa sukses unggul 11-6 pada paruh pertama. Selepas itu, Feng/Huang berupaya untuk mengejar ketinggalan mereka.
Baca Juga:
Kalahkan Unggulan Kelima, Dejan/Gloria lolos ke Perempat Final Malaysia Open 2023
Namun, serangan balik mematikan yang kerap dilepas Rehan/Lisa membuat mereka berhasil menyelesaikan set kedua dengan skor 21-15. Kunci Keberhasilan Rehan/Lisa Gelar yang diraih Rehan/Lisa tidaklah mudah. Ini juga merupakan gelar pertama tahun ini.
"Allhamdulillah senang sekali rasanya bisa juara di sini. Apalagi ini gelar pertama di tahun ini setelah tiga kali tampil ke final. Pastinya senang, ini bisa menjadi batu loncatan buat saya sama Lisa ke depannya," ujar Rehan dikutip lewat keterangan resmi PBSI, Senin 7 November 2022.
Rehan bicara kunci kemenangan mereka. Pola permainan yang solid membuat mereka menggempur di gim kedua.
"Jalannya pertandingan di gim pertama, kami masih mencari-cari pola permainan lawan seperti apa. Setelah ketemu, di gim kedua kami mulai menekan ke pemain Feng Yang Zhe, karena pemain cowok ini terlihat juga tegang. Saya bilang sama Lisa, permainan depannya nekad saja. Tidak usah mikir Huang Dong Ping itu juara apa. Yang penting nekad saja," ucapnya.
"Saya juga bilang ke Lisa, kalau smash lebih diarahkan ke cowoknya saja, soalnya cowoknya terlihat tegang. Kemenangan ini saya persembahkan terutama buat keluarga saya, Bunda saya, buat pelatih-pelatih saya yang sudah membantu saya dan Lisa, dan juga buat Indonesia pastinya".
Selain strategi itu, dukungan penonton juga membuat Rehan/Lisa makin mengerikan. Ketegangan Feng dimanfaatkan betul oleh Indonesia.
"Dukungan penonton membuat saya dan Lisa jadi tambah semangat. Apalagi mereka juga semangat terus mendukung kami. Dari awal saya memang main nothing to lose saja, sama all out saja dan terus menekan lawan," tegasnya.
"Kunci kemenangannya saya tekan terus ke cowoknya, soalnya Huang Dong Ping kan sudah pengalaman. Tetapi Feng Yan Zhe kan masih junior. Jadi dia pasti tegang juga. Makanya saya tekan terus ke cowoknya biar tidak berkembang," kata dia.
Sementara itu, Lisa menuturkan torehan ini jadi pembuktian. Ia tak memikirkan menang atau kalah di laga tersebut.
"Alhamdulillah kami senang sekali bisa juara. Akhirnya kami untuk kali pertama bisa juara di Super 300. Akhirnya kami bisa buktikan, kalau kami sebenarnya bisa. Kami tidak memikirkan menang atau kalah. Kami ingin bermain lepas saja karena lawan juga tidak gampang," tegasnya.
"Saya tidak takut lawan Huang Dong Ping, peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, karena kami sudah sering lawan juga. Kami kalah tapi tidak tahu tadi kenapa saya hari ini berani main depan terus, seperti enak sekali kakinya bisa cepat juga bergerak. Smash saya juga banyak tembus, mungkin karena shuttlecock-nya enak dan kami tadi sempat menang angin juga. Mereka mungkin tegang juga," paparnya. [tum]