WAHANANEWS.CO - Tanggal ini dikenang sebagai salah satu hari paling memalukan dalam sejarah olahraga, khususnya dunia lari maraton.
Pada Boston Marathon tahun itu, sebuah penipuan besar terbongkar yang membuat heboh publik dan dunia atletik.
Baca Juga:
Singapore Open 2025: Fajar/Rian Lanjutkan Langkah Usai Tumbangkan Wakil Malaysia
Lomba yang diikuti lebih dari 5.000 pelari putri berlangsung lancar di bawah langit cerah.
Ribuan atlet, mulai dari profesional hingga amatir, berkompetisi menaklukkan jarak dan batas kemampuan mereka.
Salah satu pelari yang menyita perhatian adalah Jacqueline Gareau, wanita 27 tahun asal Montreal.
Baca Juga:
Kandas di Playoff, Emil Audero Akhiri Masa Pemain Pinjaman di Palermo
Meski bukan pelari profesional, ia mampu bersaing di garis depan bersama nama-nama elite. Bahkan, menjelang garis finis, Gareau tampak memimpin lomba.
Namun kejutan datang saat panitia mengumumkan pemenangnya: bukan Gareau, melainkan Rosie Ruiz, pelari asal Kuba yang mencatat waktu lebih cepat, 2 jam 31 menit 56 detik.
Keheranan pun menyelimuti para peserta. Banyak yang merasa tak pernah melihat Ruiz di sepanjang perlombaan.
Kondisinya yang tampak segar dan tidak berkeringat menambah kecurigaan.
Setelah investigasi selama sepekan, terungkap bahwa Ruiz ternyata hanya berlari di satu kilometer terakhir.
Ia menggunakan kereta bawah tanah (subway) untuk memangkas sebagian besar lintasan.
Tak satu pun pos split timing mencatat kehadirannya di titik-titik penting lomba.
Delapan hari setelah balapan, panitia resmi mendiskualifikasi Ruiz dan mencabut gelarnya.
Medali emas pun diberikan kepada Gareau, yang sebenarnya mencatat waktu 2 jam 34 menit 28 detik — sebuah rekor dunia untuk pelari non-profesional saat itu.
Skandal ini ternyata bukan yang pertama bagi Ruiz.
Ia sebelumnya juga diduga melakukan kecurangan serupa saat mengikuti New York City Marathon 1979, yang ia gunakan sebagai kualifikasi ke Boston Marathon.
[Redaksi: Rinrin Khaltarina]