WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aryna Sabalenka kembali mencatatkan namanya sebagai juara US Open 2025, usai menaklukkan Amanda Anisimova di partai puncak sektor tunggal putri.
Petenis asal Belarusia itu, yang kini menempati peringkat satu dunia, mencatat kemenangan dua set langsung 6-3, 7-6(3) dalam laga yang berlangsung di Stadion Arthur Ashe, Minggu (7/9/2025).
Baca Juga:
Swiatek Akhiri Penantian, Juara Cincinnati Open 2025 Usai Kalahkan Paolini
Hasil ini menjadi jawaban atas keraguan yang sempat muncul tentang konsistensinya di laga-laga besar.
Sebelumnya, Sabalenka dua kali gagal meraih gelar juara Grand Slam tahun ini, masing-masing di Australian Open setelah dikalahkan Madison Keys, serta di French Open saat dihentikan Coco Gauff di babak final.
"Rasanya berbeda kali ini, saya merasa harus mengatasi banyak hal untuk meraih gelar ini," ungkap Sabalenka, dikutip dari BBC, Minggu (7/9/2025).
Baca Juga:
Sabalenka Lolos ke 16 Besar Usai Duel Dramatis Lawan Raducanu
Pertemuan Sabalenka dengan Anisimova di final memperlihatkan duel sengit antara dua petenis dengan gaya permainan agresif dan pukulan bertenaga.
Sabalenka tampil lebih efisien, hanya mencatat 15 unforced error, jauh lebih sedikit dibandingkan 29 kesalahan dari Anisimova.
Set pembuka ditutup Sabalenka dengan servis keras yang tak bisa dikembalikan lawan.
Di set kedua, Anisimova memberikan perlawanan lebih ketat hingga memaksakan tiebreak, namun Sabalenka tampil lebih tenang dan tak terbendung di momen krusial.
Petenis 27 tahun itu menunjukkan performa solid sepanjang laga, mempertahankan konsistensi dan fokus hingga berhasil menutup pertandingan dengan pukulan servis yang memastikan kemenangannya.
Bagi Anisimova, ini adalah final Grand Slam kedua tahun ini setelah tampil di final Wimbledon 2025.
Sayangnya, dukungan penuh dari penonton tuan rumah belum mampu membawanya meraih gelar perdana.
“Ini musim panas yang luar biasa. Kalah di dua final berturut-turut memang berat, tapi tetap berarti. Saya tidak cukup berjuang demi mimpi saya hari ini," kata Anisimova.
Dengan keberhasilan ini, Sabalenka menjadi petenis putri pertama yang mampu mempertahankan gelar US Open sejak Serena Williams melakukannya pada 2014.
Kemenangan ini juga memperkuat reputasinya sebagai ratu lapangan keras dalam tiga musim terakhir.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]