WahanaNews.co | Barito Putera gagal meraih kemenangan kala bertanding melawan RANS Nusantara di Stadion Pakansari Bogor pada Senin (29/8/2022) petang.
RANS Nusantara selaku tuan rumah berhasil menekuk Barito Putera dengan skor 2-1.
Baca Juga:
Hodak Raih Gelar Pelatih Terbaik, Da Silva Top Skor Liga
Laskar Antasari sejatinya unggul dalam permainan sejak awal.
Peluang demi peluang dihasilkan Rizky Pora cs.
Salah satunya peluang emas tercipta ketika Rizky Pora memberi umpan kepada Frank Sokoy dan melesatkan tendangan dari luar kotak penalti.
Baca Juga:
Kemenkumham Jatim Deportasi 2 WNA Asal Nigeria
Namun, tendangan keras Sokoy masih membentur mistar gawang RANS.
Barito Putera baru berhasil unggul skor pada menit 30'.
Pemain belakang RANS Nusantara, Edo Febriansyah, gagal menghalau sundulan dari Afdal Yusra, dan bola justru masuk ke gawang sendiri.
Tertinggal satu gol, tim milik Raffi Ahmad itu mampu bergerak cepat menyeimbangkan keadaan.
Pada menit 42', tendangan Mitsuru Maruoka di luar kotak penalti direspons oleh Wander Luiz menjadi gol penyama kedudukan.
Adapun permainan semakin keras saat injury time babak pertama.
Pemain belakang Barito Putera, Yuswanto Aditya, melakukan tackle terhadap Alfin Tuasalamony, dan diganjar kartu merah.
Di babak kedua, Barito Putera kian tertinggal kedudukan setelah RANS dihadiahi penalti.
Hadiah penalti diberikan setelah Lutfhfi Kamal melanggar Alfin Tuasalamony.
Pemain RANS, Wander Luiz, melakukan eksekusi tanpa kesalahan.
Kedudukan skor bertahan hingga akhir.
Sebelum babak ke-2 tuntas, pertandingan cuma diwarnai beragam pelanggaran dari dua tim yang bermain.
Salah Mengartikan Wasaka
Ketua Suporter Barito Putera Tribun Tertutup Timur (Sop Buntut), Iskandar, menyebut para pemain dalam pertandingan tersebut salah mengartikan konsep Waja Sampai Kaputing (Wasaka), yang selama ini jadi jargon Laskar Antasari.
Untuk diketahui, Waja Sampai Kaputing dalam bahasa Banjar berarti “berjuang sampai akhir”.
"Mainnya penuh emosi. Tidak suportif. Menjurus ke kasar. Kan itu merugikan tim," kata Iskandar.
Kritik ini dilontarkan karena selama pertandingan skuad Barito Putera melakukan tiga pelanggaran yang berbuah kartu.
Pelanggaran pertama dilakukan bek Barito Putera, Yuswanto Aditya, yang berbuah kartu merah dan membuat tim menjadi pincang.
Pelanggaran selanjutnya, dilakukan Luthfi Kamal di kotak terlarang dan berbuah kartu kuning serta hadiah penalti bagi RANS.
Terakhir, pelanggaran juga dilakukan Beri Santoso menjelang akhir babak kedua dan berbuah kartu kuning.
Menurut Iskandar, konsep Wasaka yang jadi jargon Barito Putera tidak pernah mengajarkan pemain untuk menjurus ke kasar.
"Wasaka yang sebenarnya itu seperti apa? Wasaka itu bekerja keras tapi tetap bertanggung jawab di lapangan. Harus suportif. Jangan mengarah ke kasar. Jangan merugikan tim," katanya. [gun]