WahanaNews.co | Petenis asal Spanyol, Alejandro Davidovich Fokina, mendapatkan hukuman yang tidak menyenangkan alias konyol pada saat menjalani pertandingan di Wimbledon 2022 pada 29 Juni lalu.
Atlet kelahiran Malaga itu diberi hukuman pengurangan poin karena telah melakukan smash ke luar lapangan.
Baca Juga:
Bakal Dimainkan di PON XXI 2024, Yuk Kenali Padel yang Mirip dengan Olahraga Tenis
Alhasil, kejadian tersebut membuat lawan Davidovich, Jiri Vesely, langsung memenangkan pertandingan.
Pelanggaran tersebut terbilang sangat konyol mengingat laga sudah memasuki poin penentuan atau match point.
Konsentrasi petenis 23 tahun itu seakan buyar menjelang pertandingan berakhir, sehingga ia tidak sengaja memukul bola ke luar lapangan.
Baca Juga:
Indonesia Kembali Raih Medali Emas dari Cabang Tenis di SEA Games 2023
Saat skor masih 7-9 untuk Vesely, wasit Carlos Ramos memberikan pengurangan poin untuk Davidovich, karena telah membuang bola sembarangan.
Apalagi itu merupakan pelanggaran kedua yang dilakukannya, sehingga wasit berhak memberikan hukuman pengurangan poin kepadanya.
Akibat hukuman tersebut, Vesely langsung unggul 7-10 dari Davidovich, sekaligus memastikan kemenangan baginya di laga ini.
Kejadian tak terduga ini juga langsung dikomentari oleh petenis legendaris asal Amerika Serikat, John McEnroe, yang pada saat itu sedang mengomentari siaran pertandingan melalui ESPN.
“Saya tidak percaya ini, pertandingan ini berakhir hanya karena kecerobohan,” kata John McEnroe, dikutip dari Insider.
Davidovich tampak tidak puas dengan hasil itu, kendati demikian dirinya tetap berjabat tangan dengan Vesely seusai laga.
Petenis peringkat 37 dunia ini bahkan terlihat masih tidak menyangka bahwa dirinya kalah hanya karena hal sepele.
Pada laga lainnya di hari itu, petenis andalan Inggris, Emma Raducanu, dipaksa tersingkir di babak kedua oleh Caroline Garcia.
Petenis asal Prancis itu mengungguli Raducanu dengan skor 6-3, 6-3 sekaligus memastikan tempat untuk bermain di babak ketiga.
“Saya mempersiapkan pertandingan ini dengan sangat baik, Emma adalah pemain unggulan, apalagi dia juga bermain di hadapan pendukungnya. Jadi wajar saja kalau lebih banyak yang mendukung Emma di sini. Namun bagi saya pertandingan ini tidak dapat terlupakan,” jelas Caroline Garcia kepada Insider.
Bagi Emma Raducanu, ini merupakan kekalahan yang bisa menjadi pelajaran berharga baginya, apalagi dirinya baru saja pulih dari cedera.
Petenis yang memiliki darah keturunan Kanada ini tidak lupa memberikan pujian untuk Caroline Garcia yang menurutnya tampil sangat baik pada saat berhadapan dengannya.
“Caroline adalah pemain hebat. Saya telah berusaha keras untuk mengalahkan dia. Tapi tidak apa-apa dengan hasil ini, karena saya juga tidak bisa berekspektasi tinggi,” ucap Emma Raducanu.
"Saya telah bermain tenis selama tujuh jam dalam sebulan. Sehingga saya bisa bersaing dalam level ini bahkan bisa memenangkan satu ronde, menurut saya ini merupakan pencapaian yang cukup bagus," pungkasnya. [gun]