WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memaparkan hasil laporan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi stadion Kanjuruhan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Mahfud, fakta yang mereka temukan soal korban jiwa di Kanjuruhan jauh lebih mengerikan dari yang beredar di media sosial (medsos) dan televisi.
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal Minta Maaf
"Fakta kami temukan korban yang jatuh itu, proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan yang beredar di medsos dan TV," kata Mahfud di Istana Negara, Jumat (14/10).
Mahfud mengungkapkan fakta itu didapatkan dari 32 CCTV yang dimiliki aparat kepolisian.
"Jadi itu lebih mengerikan dari semprot mati. Ada yang gandengan, yang terinjak-terinjak mati. Ada yang beri bantuan pernafasan itu karena satunya enggak bisa bernafas. Kena semprot juga mati," kata Mahfud.
Baca Juga:
Profesor Kimia Ungkap Bahaya Gas Air Mata Kedaluwarsa: Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida
Sebelumnya Mahfud mengatakan tugas TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan sudah rampung pada Kamis (13/10) kemarin.
Mahfud sempat mengungkapkan Presiden Jokowi telah menanyakan hasil temuan TGIPF tragedi Kanjuruhan kepada dirinya saat bertemu di Istana Negara pada Rabu (12/10). Mahfud menyatakan temuan TGIPF tak akan diumumkan sebelum diserahkan kepada Presiden Jokowi.
"Beliau sangat serius masalah kasus tragedi Kanjuruhan sepak bola di Malang. 'Bagaimana hasil temuan TGIPF? Saya menunggu', kata presiden, karena akan segera menentukan langkah-langkah bersama FIFA yang akan berkunjung ke sini pekan depan tim pendahuluannya," kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/11).