WahanaNews.co |
Palung laut dikenal sebagai cekungan di dasar laut yang berukuran sempit, namun
sangat dalam. Bentuknya menjorok ke dalam, menyerupai jurang.
Baca Juga:
5 Drakor yang Cocok Ditonton saat Memasuki Fase Quarter Life Crisis, Yuk Simak!
Karena sering disebut jurang, tentu kedalaman palung laut
cukup fantastis. Sejauh ini pun ada banyak palung laut terdalam yang sudah
tercatat.
Challenger Deep di Palung Mariana adalah titik terdalam yang
diketahui di lautan Bumi. Palung Mariana menjadi palung yang paling dalam yang
diketahui terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra
Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam, dan lokasi terdalamnya berada di
kerak Bumi.
Kedalaman palung ini sulit diukur dari permukaan. Namun pada
2010, Challenger Deep dipatok pada ketinggian 10.994 meter yang diukur oleh
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Baca Juga:
Kenali 6 Kepribadian Berikut Sebelum Memilih Pekerjaan
Kehidupan di Palung
Mariana
Mengutip laman Live Science, Sabtu (1/5/2021), ekspedisi
ilmiah baru-baru ini telah menemukan kehidupan yang sangat beragam dalam kondisi
laut yang paling dalam di Bumi alias Palung Mariana.
Hewan yang hidup di bagian terdalam Palung Mariana bertahan
hidup dalam kegelapan total dan tekanan ekstrem, kata Natasha Gallo, seorang
mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography yang telah
mempelajari rekaman video dari ekspedisi Cameron tahun 2012 silam.
Makanan di Palung Mariana sangat terbatas, karena jurang
yang dalam jauh dari daratan. Daun, kelapa, dan pepohonan jarang menemukan
jalan ke dasar parit, kata Gallo, dan plankton mati yang tenggelam dari
permukaan harus turun ribuan kaki untuk mencapai Challenger Deep.
Sebaliknya, beberapa mikroba bergantung pada bahan kimia,
seperti metana atau belerang, sementara makhluk lain melahap kehidupan laut di
bagian bawah rantai makanan.
Tiga organisme paling umum di dasar Palung Mariana adalah
xenophyophores, amphipoda dan teripang kecil (holothurians).
Menyerap Makanan
Xenophyophores bersel tunggal menyerupai amuba raksasa, dan
mereka makan dengan mengelilingi dan menyerap makanan mereka.
Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi lebih dari 200
mikroorganisme berbeda dalam lumpur yang dikumpulkan dari Challenger Deep.
Lumpur dibawa kembali ke laboratorium di lahan kering dalam
tabung khusus, dan dengan susah payah disimpan dalam kondisi yang menyerupai
hawa dingin dan tekanan yang tinggi.
Selama ekspedisi Cameron tahun 2012, para ilmuwan juga
melihat lapisan mikroba di Sirena Deep, zona di timur Challenger Deep. Gumpalan
mikroba ini memakan hidrogen dan metana yang dilepaskan oleh reaksi kimia
antara air laut dan batuan.
Pada 2017, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka telah
mengumpulkan spesimen makhluk yang tidak biasa, yang dijuluki ikan siput
Mariana, yang hidup di kedalaman sekitar 26.200 kaki (8.000 meter).
Hewan itu tampaknya mendominasi ekosistem ini, pergi lebih
dalam dari ikan lain dan mengeksploitasi ketiadaan pesaing dengan melahap
mangsa invertebrata yang berlimpah yang menghuni parit. [dhn]