WahanaNews.co | Taksi terbang digadang-gadang akan jadi andalan transportasi masa depan. Capital A Berhad selaku operator penerbangan AirAsia, mengungkapkan segera menghadirkan taksi terbang ke Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.
CEO Capital A, Tony Fernandes, mengatakan keniscayaan tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU atau perjanjian kerja sama antara AirAsia dengan perusahaan penyewaan pesawat yang berbasis di Irlandia, Avolon Holdings.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
"Ketika kami memulai AirAsia 20 tahun yang lalu, kami ingin memberikan perubahan dalam industri penerbangan yaitu memberikan kemudahan setiap orang untuk terbang. Dan (melalui kerja sama ini) saya pikir kami benar-benar akan membuat perbedaan besar dalam industri perjalanan udara. Kami pikir ini adalah langkah selanjutnya dalam aksesibilitas," ungkap Tony dalam konferensi pers virtual yang digelar, Rabu (16/2).
Taksi terbang tersebut diharapkan akan jadi opsi transportasi baru yang bisa memudahkan perjalanan antar-kota ataupun satu tempat ke tempat lainnya. Taksi terbang ini diklaim bisa terbang hingga waktu 9 jam lebih.
"Tujuan kami sudah sangat jelas yaitu untuk menghadirkan VX4 untuk terbang di Asia Tenggara. Dan seperti yang saya katakan, kami ingin membuat ASEAN lebih terjangkau dengan negara-negara lain," ujar Tony.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Lalu, berapa tarif taksi terbang ini dan kapan akan segera memulai debutnya?
CEO of Avolon, Dómhnal Slattery, mengatakan bahwa terobosan taksi terbang ini juga bertujuan untuk memberikan layanan penerbangan ke semua kalangan.
"VX4 merupakan bagian dari visi kami untuk sebuah demokrasi perjalanan udara. Kendaraan ini tidak hanya itu kaum berada saja, di mana pesawat pribadi atau helikopter pribadi telah dikonotasikan dengan orang-orang berduit selama beberapa dekade. Kami ingin menawarkan transportasi yang aman, terjangkau, dan juga rendah emisi," ujarnya.
Domnhal mengatakan bahwa VX4 diklaim sebagai pesawat yang ramah lingkungan, karena menggunakan tenaga listrik atau baterai sebagai dayanya. Untuk itu, guna memastikan segala kesiapannya, pihaknya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang dibutuhkan.
"Pesawat kami akan 100 kali lebih tenang daripada helikopter dan seratus kali lebih aman yang terus kami kembangkan. Kita punya manajemen sistem, sistem pendaratan, dan lain sebagainya untuk mendukung pengembangan taksi udara ini," ungkapnya.
Sementara itu, Tony Fernandes menambahkan AirAsia dan Avalon juga tengah mempersiapkan kesiapan infrastruktur atau sarana pendukung taksi terbang tersebut. Taksi terbang ini rencananya bakal memulai debutnya pada 2025 mendatang.
"Saya pikir awal 2025 dan tes penerbangan perdana akan segera dimulai pada April 2022 mendatang," ungkap Tony.
Untuk tarifnya, Tony mengatakan bahwa belum menentukan harga pastinya. Namun, taksi terbang tersebut akan menggunakan tarif layaknya taksi pada umumnya di darat.
"Kami belum menentukan harga pastinya, namun tarifnya adalah satu dolar AS atau Rp 14.254 (kurs saat ini) tiap kilometer (km)-nya. Namun, sekali lagi bukan urusan harga, tetapi nilai tambah," pungkasnya. [qnt]