WAHANANEWS.CO, Jakarta — Yayasan Rumah Berkah Nusantara (YRBN) hendak menggelar Indonesia Berzikir pada 30–31 Desember 2025 di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kegiatan ini menjadi alternatif perayaan malam tahun baru masehi 2025 menuju 2026 tanpa pestapora kembang api dan mercon.
Dijelaskan Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Berzikir, Ustad Syahruddin El Fikri acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan qari internasional.
Baca Juga:
Tahun Baru 1 Muharram 1447 Hijriah, Hijrah dari Keburukan Menuju Kebaikan
Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Majelis Zikir Az-Zikra (MZZ) dan pengelola Masjid Agung At-Tin.
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Berzikir, Ustad Syahruddin El Fikri. [WAHANANEWS.CO / El Fikri]
“Indonesia Berzikir menjadi puncak dari rangkaian acara sosial, edukatif, dan spiritual yang diselenggarakan selama dua hari penuh,’’ ujar Syahruddin yang juga Ketua Umum YRBN, Ustad Syahruddin El Fikri Sabtu (27/12/2025).
Baca Juga:
Bukan Kebetulan, Ini Alasan Kalender Hijriah Selalu Beda dengan Kalender Masehi
Tambahnya, rangkaian kegiatan ini meliputi khitanan massal bagi anak yatim dan dhuafa, santunan yatim, bazar buku dan UMKM, donor darah, diskusi kuliner dan parenting, pembelajaran Al-Qur’an metode 30 menit, hingga diskusi buku dan kepenulisan.
“Seluruh rangkaian ini bermuara pada kegiatan Indonesia Berzikir sebagai refleksi bersama menyambut tahun baru,” ujar Syahruddin.
Ungkap Syahruddin, sejumlah tokoh nasional dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya Menteri Agama Ustad Nasaruddin Umar dan Komisioner BAZNAS, Ustad Noor Achmad.
Hadir pula sejumlah ulama, seperti Ustad Manarul Hidayat (PBNU), Ustad Cholil Nafis (MUI), serta Ustad Adrian Mafatihullah Kariem (Pengasuh Pondok Pesantren La Tansa).
Menurut Syahruddin, Indonesia Berzikir tidak dimaksudkan untuk menghakimi cara masyarakat merayakan malam pergantian tahun. Kegiatan ini justru menawarkan pilihan perayaan yang lebih tenang, reflektif, dan bermakna.
“Kami mengajak masyarakat menyambut tahun baru dengan muhasabah dan zikir, agar kehidupan ke depan menjadi lebih baik,” katanya.
Syahruddin juga mengingatkan kondisi bangsa yang tengah menghadapi berbagai bencana alam di sejumlah daerah. Ia mengajak masyarakat menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.
“Saudara-saudara kita di tiga provinsi, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Sumatera Barat membutuhkan bantuan. Akan lebih bijak jika anggaran untuk kembang api dialihkan untuk membantu mereka yang terdampak musibah,” ujarnya.
Ajakan serupa disampaikan Ketua Majelis Zikir Az-Zikra, Ustad Muhammad Abdul Syukur Yusuf.
Menurutnya, momentum pergantian tahun seharusnya dimaknai sebagai waktu untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
“Sudahi hura-hura. Mari isi tahun baru dengan muhasabah, berzikir, memperbanyak tilawah Al-Qur’an, dan bershalawat kepada Nabi,” katanya.
Ia menegaskan, muhasabah menjadi sarana penting untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan di masa mendatang.