WahanaNews.co | Guna
membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang, Pentagon
mengerahkan pesawat patroli maritim milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS),
P-8 Poseidon.
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
Juru bicara Pentagon, John F Kirby, menjelaskan P-8 Poseidon
milik Angkatan Laut AS merupakan jenis pesawat patroli maritim yang dirancang
secara khusus untuk misi pencarian, khususnya kapal selam. Dia menyebut pesawat
ini canggih.
"Itu merupakan platform canggih yang bisa membantu
pemerintah Indonesia untuk mengetahui lebih baik lokasinya (kapal selam),"
kata Kirby.
Dikutip dari laman resmi Boeing, P-8 merupakan pesawat
patroli maritim multimisi, unggul dalam peperangan anti-kapal selam; perang
anti-permukaan; intelijen, pengawasan dan pengintaian serta pencarian dan
penyelamatan.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
P-8 bisa terbang lebih tinggi (hingga 41 ribu kaki) dan
melaju lebih cepat (490 knot). Waktu transit yang lebih singkat mengurangi
ukuran area kemungkinan saat mencari kapal selam, kapal permukaan, atau
penyintas pencarian dan penyelamatan.
Pesawat canggih ini juga dirancang untuk misi ketinggian
rendah dan telah membuktikan kemampuannya dalam mendukung misi kemanusiaan
serta pencarian dan penyelamatan. Sistem yang terbukti dengan lebih dari 100
pesawat dalam pelayanan dan lebih dari 300 ribu jam terbang.
Perangkat perang ini memiliki dua varian: P-8I, yang
diterbangkan oleh Angkatan Laut India; dan P-8A Poseidon, yang diterbangkan
oleh Angkatan Laut AS, Angkatan Udara Australia, dan Angkatan Udara Kerajaan
Inggris.
P-8 direkayasa selama 25 tahun atau 25 ribu jam dalam uji
coba penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi yang diperpanjang di
lingkungan lapisan es.
Sebelumnya, seperti dilansir situs resmi Pentagon atau
Departemen Pertahanan AS, defense.gov, Sabtu (24/4/2021), penjelasan tersebut
disampaikan juru bicara Pentagon, John F Kirby, dalam konferensi pers pada
Jumat (23/4) waktu setempat.
"Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan
aset-aset udara, termasuk sebuah pesawat patroli maritim P-8 Poseidon, untuk
membantu pencarian kapal selam mereka yang hilang," ucap Kirby.
Dituturkan Kirby bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd
J Austin III telah berbicara via telepon dengan Menhan Indonesia Prabowo
Subianto untuk memastikan Indonesia mengetahui pesawat Angkatan Laut AS itu
bergerak ke wilayahnya dan menawarkan dukungan atau bantuan lain yang mungkin
diperlukan.
"Indonesia merupakan teman baik dan mitra strategis. Kami
semua merasa sedih mengetahui laporan soal kapal selam mereka dan pikiran serta
doa kami bersama para pelaut Indonesia, Angkatan Laut Indonesia, dan tentu saja
keluarga mereka," ujarnya.
Diketahui, bahwa KRI Nanggala-402 buatan Jerman sedang
melakukan latihan torpedo di perairan utara pulau Bali sebelum hilang kontak
pada hari Rabu (21/4). Upaya pencarian sedang berlangsung 60 mil (96 km) dari
Bali untuk menemukan 53 anggota kru kapal selam tersebut.
Para awak kapal selam diperkirakan hanya memiliki pasokan
oksigen yang cukup hingga Sabtu (24/4) pagi. [dhn]