WahanaNews.co | Penampakan dua danau kecil di Argentina yang berubah warna menjadi
merah muda (pink) belakangan
menjadi perhatian dunia.
Pasalnya, danau tersebut dikabarkan
tidak terawat, dan kerap menjadi pembuangan limbah
berbahaya.
Baca Juga:
RI Pamerkan Cara Baik Atasi Pencemaran Danau Toba di WWF Bali
Mengutip VOA, kondisi danau yang terletak di bagian Selatan Patagonia,
Provinsi Chubut, itu tampak sangat berbeda dengan danau
pada umumnya.
Bahkan, jika dilihat sekilas,
penampakan danau tersebut terlihat sangat indah lantaran berwarna merah muda.
Namun, jangan salah, air di danau
tersebut ternyata beracun.
Baca Juga:
10 Aki Raib dari Truk Sampah DLH Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Seorang aktivis lingkungan di negara
tersebut, bernama Pablo Lada, mengungkapkan, beberapa
pabrik ikan telah melakukan kesalahan fatal dengan membuang limbah di danau itu
hingga tercemar.
Salah satunya, perubahan
warna menjadi merah muda.
Selain itu, penduduk setempat juga
mengaku bahwa bau air danau itu sangat menyengat akibat pembuangan limbah dari
pabrik ikan.
Tak ayal, hal itu pun sangat
menganggu para warga yang bertempat tinggal di dekat pabrik tersebut.
"Pihak-pihak yang membiarkan hal itu terjadi merupakan orang yang sengaja ingin membunuh penduduk
setempat secara perlahan dengan racun berbahaya tersebut," ucap aktivis
lingkungan bernama Pablo Lada itu kepada AFP, yang dikutip oleh VOA.
Disebutkan, menurut Lada, perubahan
warna danau tersebut terjadi pada Minggu lalu.
Aktivis yang juga merupakan penduduk
yang tinggal di dekat pabrik tersebut mengaku sangat mengkhawatirkan hal
tersebut, apalagi danau itu mengeluarkan bau yang cukup menyengat.
Sementara itu, menurut keterangan
Insinyur Lingkungan dan Ahli Virologi, Federico Restrepo, yang mengatakan kepada AFP, perubahan warna
danau tersebut disebabkan oleh natrium sulfit yang terdapat di dalam limbah
ikan.
Dengan arti, ia juga menambahkan bahwa
limbah itu seharusnya terlebih duhulu diolah sebelum dibuang ke danau untuk
menghindari pencemaran lingkungan.
Nah, hal itulah yang membuat Lada dan
penduduk setempat geram.
Terlebih, pemerintah setempat dianggap
tidak memedulikan kesehatan mereka dengan mengizinkan beberapa pabrik ikan di
daerah tersebut membuang limbah sembarangan.
Apalagi, setiap harinya, Lada menyebut
puluhan truk selalu lalu-lalang membawa limbah dan membuang di danau kecil yang sering disebut sebagai laguna itu.
Lantas, hal itulah yang dikeluhkan
oleh penduduk setempat.
Berbeda dengan Lada, Kepala
Pengendalian Lingkungan Provinsi Chubut, Juan Micheloud, membantah tuduhan
tersebut.
Ia menyebut, air danau
yang berubah menjadi merah muda itu tidak berbahaya, lantaran akan hilang dalam beberapa hari.
"Warna kemerahan itu tidak
menyebabkan kerusakan dan akan hilang dalam beberapa hari," tandasnya.
Terlepas dari itu, beberapa penduduk
lainnya, yang juga bertempat tinggal di dekat pabrik tersebut, ternyata mengalami dilema untuk melaporkan beberapa pabrik ikan
itu.
Pasalnya, sejumlah pabrik yang beroperasi
dikabarkan telah mendapat izin dari pemerintah, dan juga
berkontribusi besar menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari
600 ribu orang di Provinsi Chubut. [qnt]