WahanaNews.co | Introvert dan ekstrovert, bisa jadi kedua jenis kepribadian itu kita tahu dan sudah sering mendengarnya. Namun bagaimana dengan ambivert, apakah Anda tahu?
Jika ada sebuah garis, introvert dan ekstrovert berada di tepian garis itu. Namun, kepribadian ambrivert berada di tengah-tengahnya.
Baca Juga:
6 Ciri Kepribadian Elegan: Salah Satunya Tetap Tenang di Bawah Tekanan
Sehingga beberapa orang mungkin ada yang langsung sadar dirinya introvert atau ekstrovert. Namun, ada juga orang yang merasa memiliki kepribadian introvert dan ekstrovert. Itulah ambivert.
Kepribadian ekstrovert dikenal suka berinteraksi dan terlibat percakapan dengan orang lain, mereka hidup di lingkungan yang penuh hiruk-pikuk.
Sebaliknya, introvert lebih suka menghabiskan waktu dengan menyendiri dan tak suka keramaian.
Baca Juga:
Tanggal Lahir Anda Mencerminkan Sisi Diri yang Belum Terungkap, Simak Ini!
Penelitian yang dilakukan oleh Adam grant dari The Wharton School, University of Pennsylvania, menunjukkan 2/3 populasi manusia tidak mengidentifikasi sebagai introvert atau ekstrovert.
Mengenal ambivert
Melansir Forbes, Selasa (20/12/2022), orang yang tidak mengidentifikasi introvert atau ekstrovert, dan merasa berada di antara keduanya merupakan orang dengan kepribadian ambivert, gabungan dari kepribadian introvert dan ekstrovert.
Ambivert dinilai lebih memiliki keunggulan ketimbang introvert dan ekstrovert.
Lantaran tak condong ke arah mana pun, ambivert lebih mudah menyesuaikan diri dengan orang lain di berbagai situasi.
Tentunya penting untuk mengetahui kepribadian diri baik itu introvert, ekstrovert, ataupun ambivert.
Ini dapat membantu kita untuk mengembangkan bagian yang baik dari kepribadian kita untuk jadi kekuatan.
Tanda orang ambivert
Nah, mungkin Anda juga ingin mengetahui apakah Anda tergolong ambivert atau tidak.
Ada 9 tanda yang bisa menunjukkan Anda memiliki kepribadian ambivert:
-Dapat melakukan tugas secara sendiri maupun dalam kelompok. Salah satu dari keduanya tidak menjadi utama bagi seorang ambivert, mengerjakan sendiri atau kelompok, sama saja.
-Kehidupan sosial yang terbatas membuat tidak nyaman, tapi berada di tempat yang terlalu banyak orang juga terasa membosankan.
-Menjadi pusat perhatian adalah hal yang menyenangkan bagi ambivert, tapi tidak suka kondisi itu berlangsung terlalu lama.
-Seorang ambivert dikenal sebagian orang sebagai orang yang pendiam tapi sebagian orang lagi mengira dia sangat mudah dalam interaksi sosial.
-Tidak suka jika harus selalu melakukan pekerjaan atau berpergian dirasakan ambivert, tetapi mereka juga akan merasa bosan jika terlalu banyak waktu luang.
-Ambivert juga bisa tiba-tiba hanyut dalam pikirannya sendiri, membuatnya tak lagi menyimak obrolan yang sedang berlangsung.
-Obrolan ringan atau basa-basi bukan hal yang membuat ambivert tidak nyaman, tapi itu juga terasa membosankan bagi mereka.
-Dalam mempercayai orang lain, ambivert terkadang spektis atau meragukannya, tapi di lain waktu mereka juga bisa percaya seseornag dengan begitu saja.
-Terlalu banyak menghabiskan waktu secara sendirian membuat ambivert merasa bosan. Di sisi lain, mereka juga bisa merasa terlalu lelah jika mengabiskan waktu bersama orang lain.
Kepribadian tentu dapat membantu kita membuat pilihan hidup yang penting, seperti jenis pekerjaan, lingkungan yang ingin ditinggali, bahkan tipe orang yang ingin dikencani.
Namun perlu diingat, gen juga turut berkontribusi dalam pembentukan kepribadian. Dan gen bukanlah sesuatu yang bisa diubah.
Jadi apakah Anda cenderung ekstrovert, introvert, atau justru ambivert? Itu adalah kepribadian Anda dan tidak ada yang salah dengan itu.
Pada kenyataannya hampir dari kita semua memanfaatkan kedua sisi spektrum, yakni ekstrovert dan ambivert dalam berbagai keadaan ketika dibutuhkan. [rna]