WahanaNews.co | Gulma adalah tanaman liar yang selalu ada di setiap area budidaya tanaman, dan tidak diinginkan kehadirannya.
Gulma jadi organisme yang berebut gizi dengan tanaman budidaya. Kehadirannya memicu gangguan pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Baca Juga:
Rencana Pengembangan Jagung Pipil: Bantuan Kementan RI untuk Pemkab Pidie
Karenanya, pengendalian gulma tanaman jagung perlu dilakukan sedini mungkin agar tanaman budidaya tetap tumbuh dengan baik. Dikutip dari situs Balai Penelitian Tanaman Serealia, ini penjelasan selengkapnya.
Pengendalian mekanis
Secara tradisional, petani biasa mengendalikan gulma secara mekanis dengan membajak, menyisir, dan meratakan tanah dengan ternak atau mesin.
Baca Juga:
Pemkab Gorontalo: Penyaluran Bantuan Benih Jagung Dilakukan Secara Bertahap
Selain pengolahan tanah, pengendalian secara mekanis juga dilakukan dengan penyiangan. Pengendalian gulma dengan cara penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan arit, cangkul, dan alat mekanis lainnya selain mesin.
Pengendalian menggunakan herbisida
Herbisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk pengendalian gulma. Pengendalian gulma tanaman jagung menggunakan herbisida harus tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasinya.
Pengendalian terpadu
Pengendalian gulma terpadu adalah konsep pengendalian alam dengan menciptakan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan gulma. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
Pengendalian gulma secara fisik, kimia, dan biologi
Memadukan cara pengendalian tersebut
Analisis ekonomi praktek pengendalian gulma.
Demikian beberapa cara mengendalikan gulma tanaman jagung yang bisa dilakukan agar persaingan antara gulma dengan tanaman budidaya berkurang. [ast/eta]