WahanaNews.co | Sekarang ini begitu banyak pupuk organik yang beredar di pasaran, mulai dari merek produsen terkenal hingga produsen yang kurang terkenal.
Total merek pupuk yang sudah terdaftar di Departemen Pertanian/Kementerian Pertanian ratusan merek, belum lagi merek pupuk yang tidak terdaftar.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
Terlalu banyak pilihan justru terkadang malah membuat kita semakin bingung saat memilih pupuk organik untuk tanaman kesayangan.
Untuk itu, Anda perlu tahu beberapa trik memilih pupuk organik yang tepat. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengecek legalitas atau izin dari Departemen Pertanian/Kementerian Pertanian.
Legalitas ditandai dengan tercantumnya nomor pendaftaran. Biasanya, legalitas tersebut juga bisa didukung dari lembaga sertifikasi organik.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
Setelah mengetahui legalitas pupuk tersebut, Anda harus lebih jeli lagi mencari informasi mengenai kinerja pupuk tersebut, baik dari brosur maupun petani lainnya.
Namun, sayangnya, banyak produsen yang tidak mencantumkan komposisi bahan baku pada kemasan. Itu sebabnya semakin sulit memilih pupuk organik yang tepat.
Berkaitan dengan tanggal kedaluwarsa, pupuk organik tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Semakin lama disimpan, pupuk akan semakin matang.
Jika beberapa cara di atas tetap tidak bisa membuat Anda mudah memilih jenis pupuk, Anda bisa mencari pupuk yang sudah direkomendasikan oleh petani lain. Rekomendasi tersebut diperoleh karena petani lain sudah merasakan keampuhannya.
Bahan baku pupuk organik yang ditawarkan sangat beragam. Ada produsen yang menggunakan bahan campuran berbagai bahan organik, seperti buah-buahan, dedaunan, serta limbah hewan dan perikanan.
Ada juga produsen yang memanfaatkan bungkil biji mimba, guano (kotoran kelelawar), pasir vulkanik, dan rumput laut. Selain kompos daun, produsen juga bisa memanfaatkan buah dan akar-akaran, juga menambahkan beberapa jenis mikroba.
Pupuk yang mengandung mikroba tak hanya mengandung unsur hara, tetapi juga berperan memperbaiki aktivitas mikroba tanah untuk meningkatkan nitrogen.
Mikroba tersebut dapat mempercepat penguraian unsur hara dalam tanah sehingga menghasilkan nitrogen yang tinggi. Dengan begitu, petani bisa meminimalisir pemakaian urea.
Melihat dari kondisi di atas, sangat wajar bila Anda mengalami kesulitan dalam menentukan jenis pupuk yang tepat. Oleh karena itu, rekomendasi menjadi jalan terakhir saat Anda membeli pupuk. [qnt]