WahanaNews.co | Momen
Hari Raya Idul Fitri 2021 nampaknya tidak bisa dimanfaatkan semua orang untuk
bisa berkumpul bersama keluarga. Selain adanya larangan mudik, faktor pekerjaan
juga turut berpengaruh.
Contohnya yang dialami Kasatgas Humas Nemangkawi
Kombes Pol Iqbal Alqudusy.
Baca Juga:
Diduga Ditembak KKB di Puncak, Dua Tukang Ojek Dilaporkan Tewas
Ia terpaksa tidak bisa berkumpul bersama keluarga
karena harus bertugas. Baginya selain keluarga, masih ada yang tak kalah
penting yaitu menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Iqbal bercerita jika dirinya harus menghabiskan momen
lebaran di Papua. Satgas Nemangkawi tetap bekerja tanpa mengenal waktu.
Terutama untuk menjaga dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Alhamdulillah anak istri cukup mengerti tugas
ayahnya, hanya barusan istri WA kalau ketupat, opor ayam, sambel goreng dan
gudeg ceker makanan kesukaan saya sudah masak," kata Iqbal kepada wartawan,
Kamis (13/4).
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
Iqbal mengatakan, ini bukan pertama berlebaran tak
bersama keluarga. Tahun lalu, ia juga harus merayakan hari kemenangan dalam
keadaan bertugas sebagai Korps Bhayangkara.
Rasa rindu itu haru mampu dibendung. Sebagai abdi
negara, tugas menjaga keselamatan warga adalah tugas mulia. Beruntung
keluargaya tidak pernah protes dengan keadaan ini.
Demi melepas rasa rindu dengan keluarga, Iqbal
menggantinya dengan cara bersilaturahmi secara virtual. Momen-momen saling
dibagikan antar keluarga supaya keadaan tetap hangat.
"Sudah dikirim foto ketupatnya" imbuhnya.
Iqbal menyebut, lebaran tahun ini bakal dilewati
bersama dengan personil TNI-Polri lainnya di Ilaga, Papua. Semua itu demi
menjaga situasi tetap kondusif di tengah Idul Fitri.
Iqbal pun mewakili personel TNI-Polri meminta seluruh
masyarakat khususnya di Papua untuk tetap tenang dalam melaksanakan Hari Raya
Idul Fitri. Aparat akan bekerja keras untuk mewujudkan situasi aman dan damai.
Sebagai informasi, Nemangkawi adalah nama yang masih
asing didengar oleh kebanyakan orang Indonesia. Nemangkawi adalah nama asli
dari puncak tertinggi Indonesia yang saat ini kita kenal sebagai Puncak
Carstensz.
Nama
Nemangkawi berasal dari bahasa suku Amungme, suku tertua yang mendiami kaki
pegunungan Jaya Wijaya, untuk menyebut puncak tertinggi di tanahnya. (Tio)