WahanaNews.co, Jakarta - Dihujani kritik oleh netizen karena menyebut nasi goreng berasal dari Malaysia, host MotoGP ini memberikan penjelasan.
Bahkan, sebagai respons terhadap serangan tersebut, dia memutuskan untuk mengunci akun Instagram pribadinya.
Baca Juga:
Pemerintah Apresiasi PLN Layani Listrik MotoGP Mandalika 2023, Dapat Semangat dari Erick Thohir
Insiden ini dimulai ketika Fran Wyld, host MotoGP, melakukan wawancara dengan Fabio Quartararo menjelang MotoGP Malaysia 2023.
Quartararo, pembalap tim Monster Energy Yamaha, ditanya tentang makanan favoritnya di Malaysia.
Quartararo mengaku bingung saat ditanya oleh Wyld, karena ia tidak tahu nama makanan khas Malaysia dengan pasti.
Baca Juga:
Indonesia MotoGP Mandalika 2023 Sukses Digelar dengan Listrik PLN Tanpa Kedip
Wyld kemudian secara tiba-tiba menyebut nasi goreng. Quartararo dengan cepat mengoreksi pernyataan tersebut sambil tertawa, menyatakan bahwa nasi goreng sebenarnya berasal dari Malaysia.
Namun, netizen Indonesia telah memberikan reaksi yang berlebihan. Mereka segera menyerang Wyld secara massal.
Sebagai tanggapan, perempuan yang menjabat sebagai Manajer Komunikasi MotoGP tersebut memutuskan untuk mengunci akun Instagram pribadinya dengan nama pengguna @fran_corchamps dan menyampaikan klarifikasi melalui bio akunnya.
"Saya melakukan kesalahan. Saya tahu nasi goreng berasal dari Indonesia," tulis Wyld, dikutip pada Jumat (8/12/2023).
Nasi goreng memang menjadi hidangan yang sangat populer di Indonesia.
Bahkan, pembalap MotoGP seperti Marc Marquez juga menunjukkan kesukaannya terhadap hidangan tersebut saat berkunjung ke Indonesia.
Namun, jika dilihat dari asal-usulnya, nasi goreng sebenarnya berasal dari Asia Timur, terutama Cina, berdasarkan catatan sejarah.
Hidangan tersebut kemudian mengalami penyesuaian dan modifikasi ketika tiba di Indonesia melalui perdagangan yang dilakukan oleh pedagang Cina di Nusantara.
Selain itu, Malaysia juga memiliki variasi dan resep nasi gorengnya sendiri.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa host MotoGP tidak sepenuhnya salah dalam pernyataannya, mengingat nasi goreng memang memiliki jejak sejarah yang melibatkan berbagai pengaruh dan modifikasi dari berbagai budaya di Asia Timur.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]