Wahananews.co | Saat ini, banyak tempat nongkrong buat ngopi. Tak dapat dipungkiri, keberadaan cafe atau coffee shop makin banyak dan menjamur.
Namun, keberadaan warung kopi (Warkop) yang ekonomis dan bersahaja, ternyata masih diminati dan menjadi salah satu tempat asyik bagi kaum millenial.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Diketahui, tempat usaha Warkop ini memang sangat mudah ditemui, apalagi jika di kota-kota besar seperti Ibu Kota Jakarta.
Masyarakat, khususnya kaula muda, masih ada yang memilih Warkop sebagai tempat untuk bersantai atau singgah sejenak untuk melepas penat dan bersosialisasi antar sesama secara langsung.
Harga kopi yang ekonomis, ditambah dengan beragam cemilan murah di Warkop cenderung lebih terjangkau dibanding tren coffee shop yang kini sudah menjadi lifestyle disejumlah kalangan.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Di Jakarta sendiri, keberadaan Warkop masih tergolong ramai, mengingat menu yang ditawarkan sangat ramah di dompet. Dimulai dari harga kopi seduh yang hanya dibandrol mulai dari Rp 3.000 - Rp 8.000 saja.
Untuk menu lain seperti mie instan, roti bakar, dan berbagai jenis sate untuk melengkapi bubur ayam dan bubur kacang hijau sangatlah tidak membuat kantung kalian "jebol".
Secara durasi, Warkop yang sering ditemui dipinggir jalan ini pun banyak yang buka 24 jam, hal tersebut merupakan nilai plus dibanding cafe mewah yang terbatas akan jam operasional.
Beragam dan berbagai lapisan masyarakat pun bisa untuk mengunjungi Warkop. Ketika hujan deras mengguyur daratan, maka warga dapat menjadikan tempat ini sebagai pilihan agar berteduh menunggu hingga hujan selesai.
Menurut jejak catatan sejarah, ternyata terdapat warung kopi yang sudah tua. Contohnya seperti Warung Kopi Ake yang telah ada sejak tahun 1921, tempat ini berada di Jalan KV Senang 57, Tanjung Pandan, Belitung.
Sedangkan khusus di Ibu Kota sendiri, Warkop biasanya banyak ditemui di daerah akan padat penduduk. Meski telah banyaknya tren coffee shop, namun, keberadaan Warkop tidak surut, bahkan tetap eksis ditengah kompetisi usaha yang semakin ketat.
Salah satu warga dibilangan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Andry (24) mengaku, dirinya masih cenderung menyambangi Warkop untuk bersantai atau nongkrong bersama rekan-rekan.
"Karna disini (red-Warkop) lebih murah ya. Jadi saya milih di sini saja," ungkap Andri kepada WahanaNews.co, Rabu (10/8/2022).
Disisi lain, warga Pejaten, Ardi (28) mengungkapkan hal senada. Ia mengaku lebih nyaman untuk nongkrong di Warkop lantaran harganya murah.
"Apalagi pas tanggal tua, tapi mau ngopi atau nongkrong-nongkrong aja, biasanya lebih milih di Warkop sih," tutupnya. [rin]