WahanaNews.co | Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia
(Intani) membangun korporasi petani seluas 1.000 hektar di Ujung Genteng,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Ini salah satu upaya
kami meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun kedaulatan pangan berbasis
masyarakat," kata Guntur Subagja Mahardika, Ketua Umum Intani, dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10/2020).
Baca Juga:
Pemkab Donggala Lamban Realisasi Talang Air Irigasi: 450 Hektare Sawah Ogoamas I Terancam Gagal Tanam
Korporasi Petani
budidaya padi ini mengolaborasikan para pemangku kepentingan (stakeholders) sektor pertanian secara
terintegrasi mulai dari on-farm (budidaya)
hingga off-farm (pasca panen).
Intani menggandeng
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan para pelaku industri pertanian, mulai dari sarana produksi pertanian, permodalan,
pendampingan, produksi pasca-panen,
teknologi, hingga off-taker (pembeli
hasil produksi).
Penanaman perdana
Korporasi Petani dilakukan pada Sabtu (17/10/2020).
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Kepala Pusat
Penganekaragaman Pangan Kementerian Pertanian, Yasid Taufik, meyakini, korporasi petani akan menjadikan produksi
efisien serta kualitas dan kuantitas lebih baik, serta membangun skala ekonomi
yang memadai.
"Dengan skala ekonomi
petani akan sejahtera," jelas Yasid.
Adapun Direktur
Diniyah dan Pesantren Kementerian Agama, Waryono,
mengapresiasi korporasi petani Intani melibatkan pesantren sebagai hub dan
penggerak masyarakat.
"Pesantren adalah
penggerak pendidikan, sosial, dan ekonomi yang dapat menggerakan
masyarakat,"ungkapnya.
Untuk melakukan
monitoring dan evaluasi korporasi petani, Intani menggandeng perguruan tinggi
melalui Center for Strategic Policy
Studies (CSPS),
Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Universitas Indonesia.
"CSPS melakukan
pemetaan, kajian, monitoring dan evaluasi hingga analisis SROI (social return on investment)," terang
Guntur.
Intani adalah
organisasi masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan kemandirian
pertanian Indonesia. Anggotanya terdiri dari petani, pengusaha, akademisi, dan
masyarakat yang peduli terhadap petani dan pertanian. [dhn]