WahanaNews.com | Jujur saja deh, membuat artikel ilmiah populer itu gampang-gampang susah. Terlihat gampang, karena di situ ada istilah “populer”. Artinya, bahasa yang digunakan cukuplah bahasa umum yang mudah dipahami khalayak dan tidak njelimet.
Namun, “menyederhanakan” paparan ilmiah ke dalam bahasa populer ternyata tak semudah mengedipkan mata. Butuh skill khusus yang tidak datang begitu saja.
Baca Juga:
Pelaku Judi Togel Diamankan Polres Taput: Inisial RO, Penulis Desa Silando
Bahkan, bagi kaum akademisi yang sudah terbiasa menulis karya ilmiah (tanpa kata”populer”), proses ini bisa jadi tantangan tersendiri.
Karya ilmiah populer adalah artikel yang disajikan ke hadapan massa secara populer pada berbagai macam media, baik cetak maupun online.
Karya ilmiah populer ini memiliki karakter khas, menarik, berisi, namun isinya dapat diserap dengan mudah oleh banyak orang. Termasuk artikel ilmiah di antaranya adalah artikel opini dan esai.
Baca Juga:
Saut Poltak Tambunan, Sastrawan Batak Pertama yang Raih Penghargaan Sastra Rancage
Zaina Indira, penulis yang tergabung di agensi penulis Gibera Kata berbagi rahasia soal trik jitu membuat artikel ilmiah populer yang enak dibaca, yakni sebagai berikut:
1. Carilah hal yang unik dan bermanfaat
Dapatkanlah poin-poin yang menarik, bermanfaat, dan unik bagi masyarakat umum. Sumber tulisan bisa berasal dari jurnal, tulisan ilmiah, laporan hasil perjalanan ke lapangan, atau hasil penelitian. Termasuk di dalamnya adalah data lapangan yang walaupun belum dituangkan ke dalam bentuk laporan, namun memiliki potensi ketiga hal tersebut.
Agar tulisan dapat memenuhi target ‘menarik, bermanfaat, dan unik', di saat menulis, anggap kita sedang ngobrol dengan pembaca. Buatlah seolah-olah sedang berdialog dengan mereka.
Setelah draf tulisan bergaya ‘ngobrol’ selesai, bila memungkinkan, berikan pada satu atau dua orang terdekat untuk diminta tanggapannya sebagai bahan penyempurna tulisan.
2. Menentukan media
Penting untuk menentukan di media mana tulisan ilmiah populer itu akan ditayangkan nantinya. Apakah akan di majalah ilmiah populer, website resmi kantor/institusi, media online, ataukah blog pribadi hingga facebook dan instagram.
Pilihan media mengakibatkan perlunya melihat ketentuan penulisan di media tujuan, karena tiap media memiliki ketentuan dan kriteria tersendiri dalam penayangan artikel, kecuali media (sosial) milik sendiri.
3. Meminimalkan istilah ilmiah
Unsur utama yang membedakan tulisan ilmiah dengan ilmiah populer adalah bahasa yang digunakan. Ilmiah populer benar-benar menghilangkan penggunaan istilah ilmiah, dan menggantinya dengan istilah umum, mudah dimengerti, dan variatif.
Kendati demikian, penulisan ilmiah populer tetap harus memperhatikan kaidah sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan kata-kata baku dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (PUEBI/KBBI).
4. Pendukung tulisan
Untuk menarik minat pembaca, artikel ilmiah populer perlu didukung 'alat bantu' yang dapat berupa grafik, foto, infografik, hingga kutipan wawancara langsung. Bahkan, diperbolehkan juga untuk menyisipkan opini demi menguatkan maksud penulis.
Foto dapat menguatkan tulisan namun seringkali terlupakan karena kehilangan momen. Disarankan agar sedini mungkin penulis sudah memikirkan artikel apa yang akan dibuat dan foto apa saja yang akan ditayangkan.
Pastikan foto-foto bukan asal ilustrasi, melainkan relevan dengan tema tulisan.
5. Pesan utama di awal tulisan
Sekarang ini sudah zaman instan dan serba cepat. Pesan utama perlu disajikan di bagian awal, agar pembaca langsung tahu apa yang akan dibahas, dan tertarik untuk ‘melahap’ pesan-pesan berikutnya hingga tuntas.
Guna menyampaikan pesan secara efektif, penulis perlu memperkuat kemampuan mempara-frasakan suatu kalimat (dari tulisan asalnya) dan memprosesnya ke dalam format yang sederhana, padat, komunikatif, dan menarik.
Lalu, untuk mencapai level “piawai,” Zaina menganjurkan agar para penulis rajin berlatih.
“Jangan lupakan juga untuk memperbanyak aktivitas membaca. Hambatan utama bagi yang baru belajar menulis adalah terlalu banyak berpikir, kurang kaya kosakata, atau terlalu banyak pertimbangan,” ungkapnya.
Mulailah menulis secara padat dan singkat, katanya.
“Misalnya menulis 300-500-an kata per hari, yang secara bertahap terus ditingkatkan,” sebut Zaina.
Namun, Jika Anda merasa bingung untuk memilih kata-kata dan masih galau dari mana harus mulai menulis, santai saja dan tak perlu stres.
Jasa penulisan artikel Gibera Kata siap membantu Anda, menuliskan artikel ilmiah popuper paling keren yang Anda butuhkan. Tahu-tahu rampung deh, pokoknya.
Tak hanya melayani artikel ilmiah populer, Gibera Kata juga siap mengerjakan artikel SEO, copywriting, dan deskripsi produk untuk website Anda, dengan harga bersaing. Ada diskon pula. Cek saja di www.giberakata.com atau konsultasi via WA di 0831-2772-4761. [rin]