WahanaNews.co | Nazi sempat membangun kebun binatang yang bertujuan menghibur pegawai di kamp konsentrasi.
Hiburan itu termasuk menyaksikan tahanan dicabik-cabik satwa.
Baca Juga:
Bantai Wanita dan Anak-anak, Erdogan sebut Kebiadaban Israel Mirip Nazi
Dilansir dari DW News, Sabtu (5/3/2022) Nazi membangun kebun binatang dekat Kota Weimar. Lokasinya tak jauh dari Kamp Konsentrasi Buchenwald.
Di kebun binatang itu, monyet-monyet berkeliaran di kandang. Burung-burung juga berkicau di kandangnya. Lalu ada pula kandang beruang dan kolam ikan mas.
Kebun binatang ini dibuat dengan tujuan pengalihan dan hiburan bagi orang-orang sembari mereka menikmati makan siang.
Baca Juga:
Ribut dengan Rusia, Diam-diam Israel Bantu Ukraina
Menurut Komandan Kamp Konsentrasi Karl Koch, kebun binatang tersebut dibuka pada 1938 dengan biaya hasil pemerasan dari para tahanan.
Pengalihan dan hiburan yang dimaksud di atas, tidak diberikan pada para tahanan dan pekerja paksa di Buchenwald. Mereka hanya dimanfaatkan untuk membangun kandang dan merawat hewan.
Tapi yang diizinkan beristirahat di sana hanya pegawai dan pengawas.
Para pengawas itu bahkan kadang-kadang melemparkan tahanan ke kandang beruang. Ini karena Komandan Koch senang melihat beruang mencabik-cabik tahanan.
Tindakan Nazi ini tak dapat dilepaskan dari ideologi rasis mereka.
Hewan sering memainkan peran penting sedangkan orang-orang yang menjadi tahanan diklasifikasikan sebagai sub-manusia.
Penulis buku Tiere im Nationalsozialismus, Jan Mohnhaupt menjelaskan, hewan-hewan itu terkadang dijadikan model, kadang menjadi gambaran musuh, dan kadang hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan.
"Siapapun yang ingin belajar tentang kesewenang-wenangan dan kontradiksi rezim Nazi tidak boleh mengabaikan hewan," katanya.
Ini juga terkait bagaimana sosok Hitler yang kejam membunuh jutaan orang namun punya sisi cinta pada anjing peliharaannya yang bernama Blondi.
Hal yang sama juga dilakukan wakilnya, Goring yang memelihara 7 ekor anak singa.
Namun tetap saja, keduanya memelihara anjing gembala Jerman dan singa sebagai bagian dari simbol kekuasaan. [bay]