WanahaNews.co | Ada cerita menarik pada parhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-48 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke-33 Tingkat Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), yang dilaksanakan di lapangan Merdeka Barus, dari tanggal 2 hingga 4 Maret 2023.
Dari 70 dewan hakim yang bertugas, terlihat satu sosok yang wajahnya sangat familiar di dunia perpolitikan Kabupaten Tapanuli Tapanuli Tengah. Walau terkesan menyembunyikan keberadaannya, pria yang selalu berpenampilan flamboyan tersebut tidak bisa mengelak dari bidikan kamera awak media.
Baca Juga:
Pemkab Bantul Selenggarakan Lomba MTQ untuk Pembentukan Karakter Generasi Muda
Dialah Madayansyah Tambunan M.Pd, Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2020 - 2025. Dari awal dimulai hingga penutupan MTQ ke-48 dan FSQ ke-33, politikus Partai Gerindra ini terlihat memakai jubah berwarna hitam kombinasi hijau.
Selidik punya selidillk, ternyata mantan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Prakarti Mulya Pekanbaru ini, dipercaya sebagai dewan hakim untuk cabang tilawah remaja dan dewasa, ketegori putra dan putri.
Bukanlah suatu hal yang mengherankan jika politikus muda ini dipercaya menjadi salah satu dewan hakim. Figur dan kiprahnya sudah nyata dalam parhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an. Dari tahun 2012 hingga 2017, Madayansyah Tambunan merupakan qori yang merajai festival membaca Al-Qur'an dengan menggunakan qira'at ini.
Baca Juga:
Pemkab Lebak Targetkan Peringkat Ketiga di MTQ Provinsi Banten ke-XXI
Sosok yang pernah digembleng di lembah gunung Sorik Marapi, Mandailing Natal ini, tentunya juga memiliki kredibilitas dan komitmen moral terhadap tugas dan tanggung jawab, yang menjadi syarat mutlak sebagai dewan hakim seni membaca Al Qur'an.
"Alhamdulillah, saya diberi kepercayaan menjadi salah satu dewan hakim pada MTQ kali ini," ujar Madayansyah, disela-sela menutupan MTQ ke-48 dan FSQ ke-33, Sabtu malam (4/3/2023).
Walau kini dirinya telah menjadi seorang politikus, Madayansyah mengaku tetap akan selalu memberikan yang terbaik untuk syiar dan kemuliaan Al Qur’an. Ia akan terus berupaya agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Al-Qur'an, dijadikan sebagai pedoman hidup generasi-generasi muda islam.
"Sebagai ujung tombak lahirnya qori-qoriah terbaik, saya akan berlaku adil, tegas, cermat serta bijaksana menentukan sikap," ujarnya menyikapi tugas yang dibebankan kepadanya.
Madayansyah Tambunan M.Pd, politikus yang menjadi dewan hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-48 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke-33, menjadi sebuah cerita yang layak untuk dituliskan. Bahkan jikapun di kenang pada masa yang akan datang, bukanlah suatu hal yang berlebihan.
Sejarah mencatat, untuk pertama kalinya di Kabupaten Tapanuli Tengah, seorang politikus dipercaya dan di daulat menjadi dewan hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an. Satu kisah yang mungkin akan sangat sulit bisa dilakoni oleh politikus lain di Negeri Wisata Sejuta Pesona. [tum]