WahanaNews.co | Ketua
Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, saat
ini pihaknya sedang mengkonsolidasi berapa banyak toko yang tutup akibat
banjir.
Baca Juga:
Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Landa Tapteng
Dia menyebutkan bahwa tidak peduli di daerah manapun, bencana
seperti banjir pasti memberikan dampak kerugian terhadap peritel.
"Karena kita tidak ada yang mau banjir itu datang, tapi
penanggulangan banjir menjadi hal yang penting dan signifikan supaya tidak
berulang," ujar Roy kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta,
Minggu(21/2/2021).
Akibat banjir ini, banyak pengusaha ritel yang terpaksa
menutup tokonya. Penutupan ini bukan karena tidak mau melayani pelanggan, tetapi
karena jalan akses sudah dibanjiri dan air pun masuk ke toko.
Baca Juga:
Tips Supaya Tak Kesetrum Listrik saat Air Masuk Rumah
"Barusan saya dapat info di Kemang, bahkan di Kemang
Raya ada pusat perbelanjaan yang malnya kemasukan air, dan akhirnya anggota
kita berusaha menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan dan
mengeluarkan airnya," tambah Roy.
Dia mengatakan bahwa estimasi kerugian selama dua hari
terakhir terbagi menjadi dua. Pertama kerugian karena toko tutup sehingga tidak
terjadi transaksi, dan juga karena ada barang dan produk yang rusak.
"Jumlah pastinya saya belum dapat datanya, tapi bisa
dikatakan sampai ratusan juta karena kerugiannya akibat dua hal tadi,
masyarakat menunda belanjanya dan ada produk dan barang yang rusak," jelas
Roy.