WahanaNews.co | Rencana MNC Group untuk
membuat taman hiburan sekelas Disneyland
dan Universal Studio menemui titik
terang.
Hal ini ditandai dengan dimulainya
pembangunan Movieland di MNC Lido City usai kawasan ini ditetapkan
sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, proyek ini juga
melibatkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald
Trump.
"Ini akan baik untuk ekonomi
kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia
bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangannya, Minggu
(14/2/2021).
Hal itu disampaikan Hary Tanoe saat PT
MNC Studios International Tbk (MSIN) melalui anak usahanya, PT MNC Movieland Indonesia, menggelar
prosesi cut and fill sebagai tanda
dimulainya pembangunan Movieland di
Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021).
Movieland, studio film dan
drama seri outdoor ini disebut akan
menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia.
Hary mengatakan, saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk outdoor production, terutama untuk memproduksi film atau
drama televisi.
"Pada kesempatan ini, kita
melakukan groundbreaking pembangunan Movieland," katanya.
Movieland dibangun di
lahan seluas 21 hektare (ha) di kawasan MNC Lido City.
Kawasan tersebut akan dilengkap
berbagai fasilitas produksi seperti backlot
(lokasi shooting), sound stage (studio tertutup), peralatan
produksi dengan teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan
teknologi berkelas dunia.
Untuk backlot, Movieland akan
menghadirkan berbagai kebutuhan area shooting
terbuka, seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua dan
perdesaan.
Selain itu, ada area alam terbuka
termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Movieland juga dilengkapi backlot berbagai fasilitas umum, seperti
rumah sakit, halte bus, sekolah, supermarket hingga gedung mirip bandara.
Fasilitas pendukung lainnya, sound stage seluas 1.500 meter persegi
yang dilengkapi giant green screen
dan water tank maupun set, khusus
penunjang produksi.
Selain itu, dilengkapi dormitory atau penginapan untuk para kru
film atau televisi.
"Semua end to end dikerjakan di sini, sehingga kualitas produksi kita bisa
seperti Hollywood," ungkap Hary.
Movieland berada kawasan MNC Lido City yang total luasnya
mencapai 3.000 hektare.
Nantinya di kawasan ini terdapat
lapangan golf, theme park, music festival venue seperti di Los
Angeles, World Garden seperti di
Dubai, data center, technology center, danau dan taman
nasional.
"Jadi, Movieland dikelilingi fasilitas yang sangat luar biasa. Semuanya
bertaraf internasional," tambahnya.
Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, MNC Lido City adalah kawasan
dengan luas 2.000 hektar yang sudah dibebaskan, mencakup Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Proyek tersebut seluruhnya milik MNC.
"100% milik PT MNC Land
Tbk," ucapnya kepada wartawan, Senin (15/2/2021).
Dengan begitu, dia meluruskan
bahwa KEK Pariwisata di Lido itu bukanlah proyek joinan dengan perusahaan milik
Donald Trump.
Pihak asing tersebut hanya menjadi
operator di salah satu hotel dan golf
course, bukan seluruh KEK.
Sementara untuk KEK Pariwisata sendiri
mencakup separuh dari total kawasan MNC
Lido City atau sekitar 1.000 ha, tepatnya di wilayah Kabupaten Bogor.
Nah, di
kawasan itulah yang memperoleh izin KEK, bukan secara keseluruhan.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan, penetapan
Lido City sebagai KEK adalah salah
satu bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi
kreatif Indonesia ke depannya.
"Dengan KEK, kita berharap
investasi akan bertambah, penyerapan tenaga kerja bisa meningkat. Saya berharap
ini bisa menjadi pendorong untuk kebangkitan ekonomi kreatif kita," kata
Angela.
Keterlibatan Trump
Pengembangan taman hiburan ini
melibatkan Trump Organization. Pengembangan kawasan tersebut tidak
hanya di Lido, Jawa Barat, tapi juga Tanah Lot, Bali.
Anggaran jumbo pun bakal dikucurkan
untuk mega proyek tersebut.
Besarnya anggaran untuk mengembangkan
kawasan tersebut diketahui saat putra Presiden Amerika Serikat (AS) Donald
Trump, Donald Trump Jr, berkunjung ke Indonesia dalam rangka
pra peluncuran Trump Residences di
dua kawasan megah milik MNC di Lido, Bogor dan Tanah Lot, Bali.
"Trump Jr ke sini tiba kemarin
pagi. Saya menyambut kedatangan dia untuk melakukan pra peluncuran di dua
proyek ini," kata pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, di Park Tower, Kebon Sirih, Jakarta, dalam catatan media, 13 Agustus 2019 silam.
MNC Group diketahui tengah
mengembangkan dua wilayah destinasi hiburan, MNC Lido City dan MNC Bali Resort.
Total nilai investasinya mencapai US$
1,7 miliar atau sekitar Rp 23,8 triliun (kurs Rp 14.000).
"US$ 1,7 miliar itu untuk seluruh
proyek ini. Dananya akan diambil dari kas perusahaan. Kalaupun butuh kami akan
pakai dari bank lokal," ucap Hary Tanoe.
Trump Residences Lido sendiri
akan dikembangkan di area seluas 350 hektar (ha).
Kawasan itu akan berada di dalam MNC Lido City yang memiliki total luas
lahan 3.000 ha.
Sementara di Bali, Trump Residences akan di bangun di atas
lahan seluas 102 hektar.
Nantinya akan berisi 224 unit
kondominium mewah dan 144 unit vila mewah.
Trump Jr mengatakan, pihaknya mengaku
tertarik diajak bekerjasama dengan MNC Group lantaran melihat potensi yang
cukup besar di Indonesia.
Apalagi saat ini pemerintah Indonesia
tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
"Indonesia ini sangat hebat,
lihat populasinya. Saya melihat banyak pengembangan untuk dunia usaha. Saya
pikir itu peluang untuk bisnis properti," ucapnya.
Untuk diketahui, Dewan Nasional
Kawasan Ekonomi Khusus menyetujui pembentukan 2 KEK baru, salah satunya KEK Lido di Provinsi Jawa Barat.
Usulan KEK Lido adalah KEK Pariwisata
dengan rencana bisnis pengembangan atraksi (theme
park kelas dunia, lapangan golf, serta retail
and dining), pengembangan akomodasi (six
stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD), dan
pengembangan ekonomi kreatif (studio film dan festival musik).
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan
mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan
mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata
3,17 juta wisatawan per tahun.
Inflow devisa dari
wisman serta penghematan outflow
devisa dari wisnus dapat mencapai US$ 4,1 miliar selama 20 tahun.
"KEK Lido diharapkan betul-betul
bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa
Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium
juga, dan devisanya pun juga premium," ungkap Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2/2021). [dhn]