WahanaNews.co | Buah Kecapi atau yang miliki nama lain Sentul atau Ketuat merupakan buah yang saat ini bisa terbilang langka.
Dilansir dari Wikipedia, Jumat (13/1/2023), pohon kecapi merupakan pohon yang memiliki jenis rimbun dan besar. Ia bisa tumbuh hingga mencapai tinggi ketinggian 30 meter di lahan bebas.
Baca Juga:
Kampanye Akbar, Heri-Sholihin Tekankan ’Perubahan’ untuk Kota Bekasi
Sedangkan untuk tumbuh di pekarangan, pohon Kecapi bisa mencapai sekitar 20-an meter dengan ukuran batang mencapai diameter 90 cm dan memiliki getah seperti susu.
Di Kota Bekasi, Jawa Barat, saat ini banyak ditemui buah Kecapi yang dijajakan oleh pedagang kaki lima (PKL). Dengan harga jual mulai dari Rp5000 - Rp10.000 rupiah per kilo.
Salah satu, pedagang buah di Jalan Baru, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, Mahmud (46) mengatakan, buah Kecapi yang ia jajakan berasal dari Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Juga:
Optimis Menang, Tri Adhianto Dapat Dukungan dari Paguyuban Pembudidaya Ikan Nusantara
"Buah Kecapi ini musiman. Ini kan udah musim hujan, jadi biasanya berbuah. Jadi mulai banyak," ungkap Mahmud kepada WahanaNews.co di kios dagangnya, Jumat (13/1/2023).
Diketahui, pohon Kecapi ini sengaja ditanam lantaran buahnya memiliki rasa yang asam sepat, namun manis jika sudah matang. Buah Kecapi sendiri berbentuk bulat dengan diameter sekitar 10-15 cm dengan isi daging berwarna putih mirip buah manggis.
Buah Kecapi kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak lebih dulu dan dijadikan sebagai bumbu masakan, manisan, rujak, atau marmalade.
Untuk masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan (Sulsel), buah Kecapi biasa digunakan sebagai bumbu masakan penguat rasa masam segar untuk hidangan kuah ikan, atau masakan berkuah lainnya.
Kayu pohon Kecapi sendiri terbilang bermutu baik untuk digunakan sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan lantaran memiliki jenis kayu yang mudah dikerjakan dan mudah dipoles.
Tak hanya itu, berbagai bagian pohon Kecapi memiliki khasiat obat. Salah satunya, rebusan daunnya bisa digunakan sebagai penurun demam.
Serbuk kulit batangnya pun dapat digunakan untuk pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut, dan diare, serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.
Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap sebagai spesies yang berbeda (Sandoricum indicum berdaun kuning dan S. nervosum berdaun merah).
Di Kota Bekasi sendiri, khususnya di area dengan dataran cukup tinggi, misalnya Jatisampurna, Mustikasari, Bantargebang, dan Jatiasih, masih ditemukan sejumlah pohon Kecapi yang tumbuh dan berbuah lebat.[mga]