WahanaNews.co | Keluarga merupakan tempat berbagi kasih sayang, pembelajaran, dan bernaung.
Itulah mengapa, segala sesuatu yang terjadi pada anggota keluarga mau tidak mau akan memengaruhi anggota keluarga yang lain.
Baca Juga:
Danramil 420-04/Sarolangun Hadiri Rapat Pleno Terbuka Tingkat Kecamatan Sarolangun
Keluarga sendiri memiliki lima fungsi yang dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarganya, yaitu afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan perawatan.
Akan tetapi, menikah dan berkeluarga tidak semudah menjelaskan fungsi keluarga. Terkadang perceraian tidak bisa ditampik dan menjadi satu-satunya jalan keluar agar masalah selesai.
Dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Mempersiapkan Anak Menghadapi Perceraian”, dijelaskan apa saja yang harus disiapkan orangtua agar anak siap menghadapi perceraian secara lebih mendalam. Adapun episode ini dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/OMMAnakCerai.
Baca Juga:
76 Tokoh Adat Hamparan Rawang Sepakat Menangkan Alfin-Azhar Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh Periode 2024-2029
Perceraian juga pastinya memberi pengaruh pada anak. Karena ada kelima fungsi tadi bisa saja tidak terpenuhi.
Lebih dari itu, ada saja opini pihak luar yang seakan-akan membentuk bahwa perceraian datang sebagai akhir cerita panjang ketidakbahagiaan.
Nyatanya, ada banyak penyebab perceraian yang tidak hanya mengenai soal bahagia atau tidak bahagia.
Sebut saja, suami yang tidak kunjung menafkahi, kemudian merasa tidak berguna, dan menyelesaikan masalah dengan tidak tepat, yaitu melakukan kekerasan rumah tangga.
Bisa juga, penghasilan istri lebih besar daripada suami yang menyebabkan tuntutan pekerjaan istri lebih menghabiskan waktu untuk bekerja dibandingkan untuk keluarga.
Sementara persoalan lain, seperti perbedaan budaya, pernikahan dini, perbedaan usia yang terlalu jauh, atau hamil di luar nikah, dapat menjadi penyebab perceraian.
Bila dilihat dari sudut pandang hukum, perceraian merupakan keputusan yang mengubah hidup seseorang yang sudah sepatutnya dilakukan dengan sadar dan tanpa adanya unsur paksaan.
Oleh sebab itu, perceraian sangat tidak bijak bila dijadikan sebagai bahan obrolan ejekan, apalagi kepada anak-anak. Lantas, bagaimana mempersiapkan anak dalam menghadapi perceraian?
Jaga Konsistensi Kehidupan Keluarga
Di kala orangtua bercerai, anak akan cenderung melihat hidup dan keluarganya berantakan. Bahkan, bisa jadi anak sudah mulai merasakan ada yang tidak baik-baik saja dalam keluarganya.
Untuk mengatasinya, orangtua dapat berupaya bahwa kehidupan anak tidak akan berantakan dan perceraian bukanlah akhir dari kehidupan.
Oleh sebab itu, orangtua penting untuk memberikan pemahaman bahwa perceraian bukan berarti masa depan suram.
Pendek kata, orangtua wajib selalu ada dan memfasilitasi segala kebutuhan anak mereka, meskipun telah bercerai dan tidak lagi tinggal di rumah.
Hindari Bertengkar di Depan Anak
Perceraian tentu bukanlah pengalaman yang menyenangkan, meskipun orangtua beranggapan terkadang perceraian adalah sesuatu yang dibutuhkan sebagai resolusi konflik.
Akan tetapi, bila bertengkar di depan anak hanya akan membuat perasaan sakit dan menghadirkan pengalaman traumatis.
Kemudian, orangtua juga sebisa mungkin menghindari mengeluh atau menjelek-jelekkan pasangan di depan anak.
Karena perilaku tersebut dapat mengonstruksi pola berpikir dan tidak jarang akan berimbas pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Jaga Kesehatan Mental Anak
TIdak peduli seberapa baik penampilan anak, tetapi ketika mengetahui berita perceraian, pastinya sang anak akan merasa sedih.
Bagi anak, perceraian merupakan suatu masalah yang datang bukan pada waktunya. Untuk itu, mereka membutuhkan proses yang bisa jadi berlangsung seumur hidup.
Bahkan, banyak juga anak yang malah mempersepsikan dirinya sebagai penyebab orangtua mereka melakukan perceraian.
Untuk menyikapinya, orangtua wajib meyakinkan bahwa keberadaan anak bukanlah sebuah kesalahan dan tidak ada sangkut pautnya dengan perceraian yang dilakukan orangtua.
Dengarkan informasi selengkapnya seputar menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, perasaan berduka, dan persoalan rumah tangga hanya dalam siniar Obrolan Meja Makan. [rna]