WahanaNews.co | Melupakan mantan pacar kadang sulit sekali dilakukan, usai melewati begitu banyak kenangan manis bersama.
Kita juga mungkin masih bimbang untuk benar-benar move on atau kembali menjalin asmara.
Baca Juga:
Psikologi Pasca Putus: Mengapa Pria Kesulitan Melupakan Mantan Kekasih?
Sabrina Alexis, relationship coach di New York mengatakan hal utama yang perlu dilakukan setelah melajang adalah tidak berhubungan sama sekali dengan mantan pacar selama setidaknya 30 hari.
Selama periode tanpa kontak ini, kita bisa mengevaluasi apa yang benar-benar diinginkan, baik terkait hubungan asmara atau pencapaian pribadi lainnya.
Ia berpendapat, para perempuan khususnya, perlu membuat daftar apakah mantan kekasihnya itu layak untuk dimiliki kembali.
Baca Juga:
Terungkap, Otak Pelaku Pemerkosaan Pegawai RSUD Perdagangan Mantan Kekasih Korban
Setidaknya buat daftar tiga kualitas pribadi yang harus dimiliki pasangan ideal dan tiga hal yang tidak dapat ditolerir.
Lalu kombinasikan dengan kepribadian mantan pasangan dan lihat kecocokan dengan berkaca pada pengalaman masa lalu.
Menurutnya, masa perpisahan tersebut serupa seperti ketika seseorang sedang dalam rehabilitasi.
“Cinta adalah obat dan menciptakan reaksi kimia di otak, sama seperti seseorang yang mendetoksifikasi obat, mereka sangat membutuhkan obat,” jelasnya.
"Seseorang dalam suatu hubungan juga mendambakan dorongan itu, tetapi setiap kali Anda memeriksanya kembali, Anda membuat diri Anda mundur."
Alexis menambahkan jika ada orang yang membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk mendapatkan hal yang sama.
"Jika Anda berpikir 'Saya merindukannya' dan 'Saya mencintainya', Anda perlu menganalisis apa yang Anda rindukan," lanjutnya.
“Anda kehilangan koneksi, yang merupakan kebutuhan terpisah dari orang tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, kita bisa bertanya pada diri sendiri cara mendapatkan koneksi tersebut melalui keluarga, teman, dan diri sendiri.
"Anda harus melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa hidup dan mengalihkan fokus dari dia ke Anda.”
Pikiran obsesif yang muncul ketika putus cinta memang bisa memicu rasa takut, tidak man dan cemas.
Disarankan untuk mempertanyakan pikiran negatif tersebut lebih jauh termasuk soal manfaatnya untuk diri kira.
"Jika pikirannya adalah, 'Bisakah saya mendapatkannya kembali?', Anda harus berhenti dan berpikir, 'Saya akan menemukan orang yang tepat, saya akan menemukan hubungan yang saya inginkan'," katanya.
Kita juga bisa menikmati waktu lajang dengan mengalihkan fokus pada rencana liburan, nonton konser atau kegiatan lain untuk menghentikan pikiran obsesif tersebut.
Alexis mengatakan bahwa memiliki pola pikir yang positif atau “berkembang” adalah kunci untuk melupakan seseorang.
“Orang-orang dengan pola pikir tetap berpikir bahwa perpisahan atau penolakan mengatakan sesuatu tentang mereka yang mengarah pada keputusasaan," urainya.
"Jika Anda memiliki pola pikir berkembang, Anda dapat memikirkan bagaimana Anda akan belajar atau tumbuh dari hubungan tersebut," jelasnya lagi.
Di akhir periode 30 hari, jika kita merasa nyaman melajang tetapi masih ingin mencoba lagi maka bisa mengawalinya dengan menghubungi mantan lewat chat yang santai.
"Jika tanggapannya "dingin", mereka harus "menerimanya sebagai kerugian dan melepaskannya," kata Alexis.
Namun jika mantan pacar juga menunjukkan gelagat tertarik, kita bisa melanjutkan komunikasi dan merencanakan pertemuan kembali.
Terlepas dari itu, ia memperingatkan bahwa kita harus realistis dengan kemungkinan tersebut.
“Anda tidak bisa kembali bersama jika Anda saling mencintai dan merindukan satu sama lain – ini tidak seperti di film," pesannya.
“Jika Anda telah bekerja pada diri Anda sendiri dan mengatasi masalah mendasar, Anda siap untuk maju. Anda tidak boleh kembali jika semuanya persis sama. Sejarah akan terulang kembali.” [rna]