WahanaNews.co | Stadion Lukas Enembe sebagai venue pembukaan dan penutupan PON XX Papua berada di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Seperti apa dulunya?
Baca Juga:
Presiden Joko Widodo Resmikan Papua Football Academy di Jayapura
Stadion Lukas Enembe berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Stadion itu juga dekat dengan Bandar Udara Internasional Sentani yang berjarak 8,9 kilometer atau sekitar 18 menit.
Pada masa pemerintahan Belanda di Papua, tahun 1944 hingga 1962, Kampung Harapan waktu itu bernama Kota NICA (Nederlandsch Indiƫ Civil Administratie atau Netherlands-Indies Civil Administration).
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Berlapis untuk Listrik Tanpa Padam di MotoGP Mandalika
Pemerintah Belanda di Papua atau disebut juga Gouvernement van Nederlands Niew-Guinea membangun tiga sekolah kejuruan di Kota NICA, yang lahannya sekarang menjadi lokasi stadion utama Lukas Enembe.
Tiga sekolah yang dibangun oleh pemerintah Belanda waktu itu adalah sekolah pertanian, sekolah peternakan dan sekolah kehutanan.
Seluruh siswanya adalah anak asli Papua, biaya pendidikan di sekolah ini ditanggung sepenuhnya oleh Gouvernement van Nederlands Niew-Guinea.
Seluruh siswa tinggal di asrama, bahkan para siswa mendapatkan uang saku dalam setiap bulannya.
Untuk siswa kelas satu, dapat uang saku 10 gulden.
Siswa kelas dua 20 gulden dan siswa kelas tiga mendapat 30 gulden.
Pelajaran di sekolah ini sepenuhnya menggunakan bahasa Belanda, kurikulum di tiga sekolah ini, dua tahun teori disusul praktik satu tahun.
Ketiga sekolah ini ditutup oleh pemerintah Belanda pada 1962.
Stadion Lukas Enembe dibangun dengan menghabiskan dana Rp 1,3 triliun. [dhn]