WahanaNews.co | Kasih sayang orang tua akan tetap ada sepanjang hayat, dan tanpa syarat. Membesarkan, merawat, mengajari dan memberikan hal yang terbaik untuk anaknya.
Namun, ada beberapa orang tua yang bernasib sedih dan kurang beruntung, karena kehilangan anaknya di usia muda.
Baca Juga:
Misteri di Balik Mumi Menjerit di Mesir Diungkap Peneliti
Salah satu kisah yang legendaris adalah tentang seorang ayah bernama Mario Lombardo yang kehilangan anak perempuannya yang bernama Rosalia Lombardo.
Sang putri meninggal karena terjangkit pneumonia yang menyerang paru-parunya pada tahun 1920 saat ia baru berusia 2 tahun.
Sang ayah yang patah hati dan tak rela ditinggalkan sang buah hati, akhirnya meminta Alfredo Salafia, seorang ahli yang biasa mengawetkan binatang. Alfredo Salafia diminta oleh Mario Lambardo untuk mengabadikan putrinya menjadi mumi.
Baca Juga:
Baru-baru Ini Jasad Alien Betina Muncul di Meksiko, Ilmuwan Angkat Suara
Hingga hari ini, seratus tahun setelahnya, mumi dari Rosalia, yang dinamakan penduduk setempat dengan Sleeping Beauty, masih tersimpan cantik di Capuchin Catacombs di Palermo, Italia dan bisa dikunjungi oleh para turis dan wisatawan.
Bahkan, jika orang tak tahu, Rosalia terlihat seperti bayi 2 tahun yang sedang tertidur dengan cantik, dengan rambut pirangnya yang keriting dan lehernya yang masih terikat oleh pita.
Beberapa kali, sejak dahulu para turis berkata bahwa mereka melihat mumi Rosalia berkedip. Hal ini membuat para peneliti menjadi "penasaran" dan mempelajari mumi Rosalia.
Ternyata, hal itu hanya ilusi. Hal ini disampaikan oleh Kurator dari Capuchin Catacombs, Dario Piombino-Mascali.
"Itu hanya ilusi optik yang dihasilkan dari cahaya yang tersaring lewat jendela, ketika siang subjek pun berubah,” jelasnya.
Mengutip dari National Geographic Channel, antropolog mengungkapkan rahasia mumifikasi Rosalia yang sebenarnya pada 2009.
Ia menemukan formula misterius yang membuat Rosalia termumifikasi secara sempurna. Pada 2009, Piombino-Mascali menemukan manuskrip tulisan tangan ayah Rosalia tentang resep pembalseman itu.
Gliserin, formalin yang disatukan dengan zink sulfat dan klorida, dan alkohol yang dicampurkan dengan asam salisilat.
Formalin digunakan untuk membunuh bakteri pada tubuh Rosalia.
Gliserin menjaga tubuhnya tetap kering. Asam salisilat membunuh jamur, sedangkan zink membuat tubuh Rosalia membatu.
Ketika sebagian besar mumi di Catacombs adalah seorang biarawan dan awet oleh lingkungan yang kering, Rosalia adalah mumi yang artifisial.
Ayah Rosalia yang sedih atas kematian anaknya meminta Alfredo Salafia untuk membalsam jasad anaknya. [qnt]