WahanaNews.co | Tanaman porang semakin populer di masyarakat. Selain menguntungkan untuk dibudidayakan, jenis umbi-umbian satu ini diklaim akan menjadi salah satu komoditas ekspor bernilai tinggi.
Ekspor porang pada tahun 2018 ekspor tercatat sebesar 254 ton dengan nilai hingga Rp11,3 miliar.
Baca Juga:
Tingkatkan Ketahanan Pangan: Satgas TMMD Berikan Penyuluhan Pertanian di Tapanuli Tengah
Ekspor ini dilakukan ke negara Jepang, China, Australia, Vietnam dan lain sebagainya.
Porang dapat dipanen setelah berusia sekitar 2 tahun. Jika menanam dengan cara yang tepat dan benar, umbinya bisa mencapai 1 kilogram. Untuk ciri waktu panennya sendiri, porang akan memiliki daun yang kering dan mulai jatuh ke tanah.
Ternyata tanaman porang juga dikenal memiliki banyak manfaat diantaranya dapat mengontrol gula darah pada tubuh pasien pengidap diabetes. Kandungannya akan menekan hormon ghrelin sehingga nafsu makan bisa lebih dikendalikan.
Baca Juga:
Pemerintah Jawa Tengah Salurkan CPPD: 1.000 Warga Karanganyar Dibantu
Tak heran jika saat ini beras yang kandungannya berasal dari tanaman porang banyak diminati oleh sejumlah orang terutama yang sedang melakukan diet dan pasien diabetes.
Selain itu, porang juga kaya serat karena mengandung banyak glukomanan yang bisa menjadi alternatif untuk bahan tepung.
Olahan porang juga dapat menggantikan agar-agar, mempercepat rasa kenyang dan memperlambat pengosongan perut.