WAHANANEWS.CO, Jakarta - Banyak pemilik kucing berpikir bahwa hewan peliharaan mereka cukup mandiri dan tidak memerlukan banyak perhatian khusus.
Padahal, meski terlihat mandiri, setiap kucing tetap membutuhkan perawatan rutin yang konsisten untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuhnya, terutama perawatan bulu dan kulit.
Baca Juga:
Ternyata Kucing Bisa Menangis, Ini Penyebabnya
Dokter hewan sekaligus pendiri Klinik Satwa Harmoni drh. Raka Aditya Prasetya, menjelaskan bahwa tidak semua kucing harus disisir setiap hari.
Menurutnya, “Untuk kucing bulu panjang boleh dilakukan setiap hari, untuk kucing rambut pendek cukup 2-3 minggu sekali,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa menyisir secara rutin dapat mencegah akumulasi rambut mati yang memang harus diganti setiap hari pada kucing berbulu panjang.
Baca Juga:
Kucing Hanya Boleh Disteril Setelah Melahirkan, Benarkah?
Karena itu, pemilik perlu mengenali jenis bulu kucingnya agar bisa memberikan perawatan yang sesuai.
Selain menyisir sendiri di rumah, drh. Raka juga menyarankan agar kucing dibawa ke salon hewan untuk grooming secara berkala.
“Rutin grooming sekitar 2-4 minggu sekali untuk kucing bulu panjang dan 1 bulan sekali untuk kucing rambut pendek,” katanya. Hal ini akan memberikan hasil perawatan bulu yang lebih optimal dan menyeluruh.
Bila ditemukan bulu kusut, cobalah meluruskannya perlahan atau potong jika memang sudah terlalu parah, dan bila ragu, bawalah ke groomer profesional untuk penanganan yang lebih aman.
Penting juga untuk menjadikan kegiatan menyisir ini sebagai momen menyenangkan bagi kucing. Aktivitas ini dapat menjadi waktu berkualitas antara pemilik dan hewan kesayangan mereka, serta membantu mempererat ikatan emosional.
Menurut Linda Schmoldt, seorang perawat kucing dan pemilik Spiffy Kitty Cat Grooming di New York, memberikan camilan selama proses menyisir bisa sangat membantu membuat kucing merasa lebih tenang.
Kamu bisa memilih camilan berbentuk pasta yang dijilat oleh kucing sambil kamu menyisir tubuhnya.
Dengan cara ini, kucing akan mengasosiasikan aktivitas menyisir sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan momen yang menakutkan.
Saat menyisir, jangan lupakan untuk memeriksa bagian tubuh lainnya seperti telinga dan sekitar anus. Jika kamu menemukan benda kecil menyerupai nasi di sekitar anus, itu bisa menjadi tanda keberadaan cacing pita.
Jangan tunda untuk segera memeriksakan kucing ke dokter hewan agar mendapat pengobatan yang tepat.
Dalam proses menyisir ini, kamu juga dapat merasakan apakah ada luka atau infeksi pada tubuh kucing yang sebelumnya tidak terlihat.
Menyisir bukan hanya soal bulu rapi, tapi juga salah satu cara paling praktis mendeteksi gangguan kesehatan sedini mungkin.
Dengan konsistensi, kesabaran, dan sedikit kelembutan, menyisir bulu kucing bisa menjadi kegiatan yang bukan hanya menjaga kebersihan dan kesehatan, tetapi juga memberikan kenyamanan emosional bagi kucing.
Rutinitas ini membantu mengurangi stres dan kecemasan, menjadikan sesi perawatan sebagai waktu yang ditunggu-tunggu oleh kucing karena penuh perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]