WahanaNews.co | Setiap tanaman sangat membutuhkan unsur hara agar bisa tumbuh subur di lingkungannya. Unsur hara yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman terdiri dari unsur hara makro dan mikro.
Unsur hara makro merupakan unsur hara yang berperan dalam proses pertumbuhan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang sangat banyak. Contoh makronutrien adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), belerang (S).
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Meskipun unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun jenis unsur hara tersebut sangat penting untuk menunjang keberhasilan tanaman. Tanpa mikronutrien, bunga adenium misalnya, tidak akan terlihat bagus dan bunga akan terkulai. Contoh mikronutrien adalah besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), tembaga (Cu), seng (Zn) dan lain-lain.
Kebutuhan nutrisi tanaman sangat bervariasi tergantung pada jenis tanaman. Ada tanaman yang rakus makanan seperti umbi-umbian dan ada juga tanaman biasa saja, dan ada juga tumbuhan biasa.
Ketika nutrisi tidak tersedia di tanah, pertumbuhan tanaman melambat dan produksi menurun. Tak mudah mengontrol kondisi kecukupan gizi tanah. Karena itulah kita perlu mengetahui apa saja gejala kekurangan gizi.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Ciri-ciri kekurangan gizi
Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tumbuhan. Gejala mencegah pertumbuhan akar, batang atau daun. Gejala yang ditimbulkan akan menghambat pertumbuhan akar, batang, atau daun. Dengan mengetahuinya, gejala dari kekurangan unsur hara akan menjadi petunjuk dalam pemberian nutrisi pada tanaman. Berikut adalah daftarnya:
Nitrogen (N)
Gejala yang biasanya terjadi jika tanaman kekurangan nitrogen dapat dikenali dari bagian bawah tanaman. Daun pada bagian tersebut akan menguning akibat kekurangan klorofil, kemudian daun akan mengering dan rontok.
Tulang di bawah bagian permukaan daun muda akan pucat, pertumbuhan tanaman akan lambat, kerdil dan lemah, sehingga mengakibatkan produksi bunga dan biji akan rendah.
Cara mengatasi tanaman yang kekurangan nitrogen dengan memberikan pupuk yang mengandung banyak Nitrogen.
Fosfor (P)
Kekurangan unsur hara fospor dapat ditandai dengan perubahan warna daun yang menjadi gelap. Pada bagian tepi daun, cabang dan batang akan berubah menjadi warna ungu dan secara perlahan akan berubah menjadi warna kuning.
Solusi untuk mengatasi kekurangan fosfor adalah dengan memberikan pupuk organik cair, dengan komposisi yang seimbang dapat menjaga kestabilan unsur hara yang terkandung dalam tanah.
Kalium (K)
Kekurangan unsur kalium terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur, serta bunga menjadi lebih mudah rontok dan gugur.
Penambahan pupuk dengan kandungan kalium wajib dilakukan untuk memperbaiki kondisi dari tanaman itu sendiri.
Kalsium (Ca)
Kekurangan unsur kalsium biasanya pada bagian tepi daun akan mengalami klorosi (yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi kekuningan) lalu menyebar pada tulang-tulang daun muda hingga seluruhnya berubah menjadi kuning.
Tanaman yang kekurangan kalsium sering ditemukan gejala seperti buah retak akibat permeabilitas dan elastisitas dinding-dinding sel yang rendah.
Kekurangan kalsium juga dapat mempengaruhi kualitas kekerasan batang tanaman karena rendahnya elastisitas dinding sel. Pada kondisi seperti itu, perlu dilakukan pemupukan yang mengandung kalsium.
Magnesium (Mg)
Gejala yang umum terjadi pada tanaman yang kekurangan magnesium ialah daun tua akan mengalami klorosi (yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi kekuningan) dan nampak ada bercak coklat/ warna kuning tersebut akan muncul di antara tulang-tulang daun.
Pemberian pupuk yang mengandung banyak magnesium harus dilakukan untuk mengantisipasi gejala yang akan timbul. [ast/eta]