WahanaNews.co | Petani di Kampung Gendok, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa membabat habis 25 ribu tanaman tomatnya.
Hal itu dilakukan lantaran tanaman tomat baru berumur 1,5 bulan itu tak bisa dipanen akibat diserang hama hingga menyebabkan tomatnya membusuk.
Baca Juga:
Objek Wisata di Jabar Alami Lonjakan Pengunjung di H+2 Lebaran
Tanaman tomat yang baru berumur 1,5 bulan tersebut diserang hama hingga menyebabkan tomatnya membusuk. Ketimbang dipanen, petani memilih membabat habis tanamannya.
"Jadi tomat dan pohonnya terkena hama akhirnya busuk, enggak bisa dipanen. Jadi saya memutuskan untuk membabat habis semuanya," ungkap Tihar Sopian, petani asal Lembang, Jumat (24/12/2021).
Kerugian yang dialami Tihar akibat pilihannya membabat habis tanaman tomat itu sekitar Rp70 juta. Kerugian itu dihitung dari modal awal hingga tanaman tomat yang tak bisa dijual.
Baca Juga:
Wanita Asal Musi Rawas Sumatera Selatan Ditemukan Gantung Diri di Sarolangun
"Modal awal penanaman terus tomat enggak bisa dijual itu sekitar Rp70 juta. Kalau diteruskan juga percuma akan gagal panen dan membutuhkan lagi biaya besar," kata Tihar.
Alternatif lain selain melakukan pembabatan tanaman tomat miliknya yakni melakukan penyemprotan obat dan perawatan tambahan dengan estimasi biaya sekitar Rp 40 juta.
Namun hal itu juga masih belum pasti mengingat bisa saja pengobatan dan perawatan gagal.
"Bisa dilanjutkan penanamannya, tapi modalnya engak kuat karena harga obat sekarang mahal. Jadi harus nambah biaya sedangkan modal sudah habis. Terus belum tentu juga nanti tomatnya bisa dipanen," beber Tihar.
Alasan lain Tihar memutuskan untuk membabat tanaman tomat tersebut karena saat ini harga tomat dari tingkat petani sangat murah sehingga jika dilanjutkan hingga panen, petani tetap akan mengalami kerugian.
"Sekarang harga tomat Rp3 ribu, itu sangat murah jadi mending dibabat. Kalau harganya minimal Rp6 ribu, masih bisa menutupi kerugian meskipun enggak akan untung juga," ujar Tihar. [bay]